REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Obligasi syariah atau sukuk yang akan diterbitkan Pemerintah Kuwait akhir tahun ini menjadi incaran Bank Islam asal Bahrain, Al Baraka. Penerbitan sukuk oleh Pemerintah Kuwait ditujukan untuk menutup defisit anggaran pemerintah.
Seperti dilansir Zawya, Ahad (29/11), CEO Al Baraka Mohamed Isa Al Mutaweh membenarkan ketertarikan Al Baraka membeli sukuk Pemerintah Kuwait itu. ''Kami selalu tertarik memiliki sukuk pemerintah sebagai bagaian pengelolaan kecukupan modal kami,'' ungkap Al Mutaweh.
Bank milik Al Baraka Gropu ini menargetkan pertumbuhan aset akan sama dengan pertumbuhan aset rata-rata tahunan keuangan Islam global di level 15-20 persen. Pembiayaan properti, kata Al Mutaweh, akan jadi fokus bisnis Al Baraka Islamic Bank Bahrain dan portofolionya saat ini sudah mencapai 40 persen.
Di sisi lain, pembiayaan usaha kecil dan menengah (UKM) juga tetap berjalan. Al Baraka sudah menyiapkan 26,5 juta dolar AS untuk program pembiayaan bertenor kurang dari setahun bagi UKM yang berada di bawah program pemerintah, Takeem.
September lalu, Kementerian Keuangan Kuwait sudah menyampaikan rencana penerbitan obligasi dan sukuk sebelum akhir tahun 2015 ini. Defisit anggaran Kuwait sendiri diprediksi mencapai 26,3 miliar dolar AS.