Senin 30 Nov 2015 12:56 WIB

Warga Perumahan GDC Tolak Pembangunan Puskesmas

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Indah Wulandari
Puskesmas, ilustrasi
Puskesmas, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Warga Kompleks Perumahan Sektor Melati, Grand Depok City (GDC) menolak pembangunan puskesmas.

Warga melakukan aksi dengan melakukan pemasangan spanduk di dinding pagar seng proyek Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.

“Warga tidak pernah diajak bicara, tiba-tiba saja sudah ada pembangunan Puskesmas," kata Saidi, salah satu warga yang sedang melakukan aksi di depan kompleks perumahan Sektor Melati, GDC, Cilodong, Depok, Senin (30/11).

Lanjut dia, warga juga mempertanyakan legalitas lahan yang merupakan fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum (fasum) yang diperuntukan untuk taman. Selain itu, pembangunan puskesmas tersebut belum mendapat izin warga dan RT yang merupakan salah satu syarat Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

“Semua bangunan tak terkecuali bangunan milik pemerintah harus memiliki IMB. Justru pemerintah harus memberikan contoh yang baik kepada warganya,” tutur Saidi.

Rencananya, Puskesmas dibangun dua lantai dan saat ini baru akan dibangun satu lantai oleh CV Subahagia dengan nilai proyek Rp 912,338 juta. Waktu pengerjaan proyek dari 30 September hingga 28 Desember 2015.

Puskesmas ini akan menjadi Puskesmas utama Kecamatan Cilodong dengan fasilitas kesehatan yang modern dan dengan pengelolaan limbah berteknologi tinggi yang ramah lingkungan. Puskesmas Utama Cilodong ini melayani warga 24 jam dengan fasilitas rawat inap sekelas klinik.

"Pembangunan sudah sesuai prosedur. Kami sudah mekakukan sosialisasi cukup lama," terang Kepala Dinas Kesehata, Pemkot Depok Noezamanti Lies.

Dituturkan Lies, pembangunan Puskesmas Cilodong untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat dan merupakan pencapaian Rencana Program Jangka Menengah dan Panjang (PJMD) 2011-2016 agar dapat tercapai pada tahun 2015.

Untuk tercapainya percepatan tersebut, dilakukan berbagai macam program, dengan menjabarkan 14 program kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015-2016.

"Dari program-program tersebut dilakukan beberapa kegiatan. Seperti program peningkatan pelayanan kesehatan dasar, nanti akan dilaksanakan 37 kegiatan dan ada indikator kinerjanya. Indikatornya itu adalah operasional Puskesmas 24 jam dan terbangunnya Puskesmas di setiap kelurahan dan kecamatan," tutur Lies.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement