REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi akan bertemu dengan Presiden Thein Sein dan Pemimpin militer Min Aung Hlaing pada Rabu (2/12). Ini akan menjadi pertemuan pertama sejak Suu Kyi memenangkan pemilu bersejarah Myanmar.
Partai National League for Democracy (NLD) memenangkan suara tertinggi. Namun masih membutuhkan kerja sama dengan militer agar pemerintahan berjalan mulus. Suu Kyi sendiri terjegal dalam pemilihan presiden karena suami dan anaknya berkewarganegaraan asing.
Meski demikian, NLD akan menjadi partai dominan di parlemen baru yang akan mulai menjabat pada Februari. Sementara pasukan bersenjata akan menjadi kelompok oposisi terbesar. Hal ini berkebalikan dengan pemerintahan saat ini.
Menurut pejabat senior kantor kepresidenan, Zaw Htay, pertemuan Suu Kyi dan Thein Sein akan digelar di kediaman presiden pada Rabu pagi. Sementara pertemuan dengan Hlaing akan digelar Rabu sore di kantor militer.
"Pertemuan akan tertutup bagi media," katanya, Senin (30/11).