Senin 30 Nov 2015 16:01 WIB

Ribuan Orang Gelar Protes Perubahan Iklim di Amsterdam

Sebanyak 6.000 sampai 7.000 orang ambil bagian dalam  satu demonstrasi yang diselenggarakan di Amsterdam pada Ahad (29/11) menuntut tindakan melindungi iklim, sehari sebelum pembukaan Konferensi Perubahan Iklim PBB di Paris.
Foto: cnn
Sebanyak 6.000 sampai 7.000 orang ambil bagian dalam satu demonstrasi yang diselenggarakan di Amsterdam pada Ahad (29/11) menuntut tindakan melindungi iklim, sehari sebelum pembukaan Konferensi Perubahan Iklim PBB di Paris.

REPUBLIKA.CO.ID, DEN HAAG -- Sebanyak 6.000 sampai 7.000 orang ambil bagian dalam  satu demonstrasi yang diselenggarakan di Amsterdam pada Ahad (29/11) menuntut tindakan melindungi iklim, sehari sebelum pembukaan Konferensi Perubahan Iklim PBB di Paris.

(Baca: Konferensi Iklim, Ratusan Negara Gelar Demo Serentak)

Para peserta ikut dalam pawai damai dari Budang Museumplein melalui pusat kota dan kembali lagi. Unjuk rasa tersebut diselenggarakan organisasi lingkungan hidup Greenpeace, Miliedefensie dan organisasi pembangunan Oxfam Novib.

Para demonstran ingin orang dan pengusaha menggunakan lebih banyak energi matahari, angin dan mengurangi batu bara, minyak serta gas. Selain itu, mereka menuntut tindakan lebih banyak guna memerangi penggurunan hutan dan memperoleh lebih banyak uang untuk membantu orang yang secara langsung terpengaruh oleh dampak perubahan iklim.

(Baca: Protes Perubahan Iklim, 20 Ribu Pasang Sepatu 'Ikut Demo')

Demonstrasi mengenai perubahan iklim di Amsterdam tersebut adalah satu dari banyak unjuk rasa di dunia pada Ahad. Rakyat juga turun ke jalan di London, Berlin, Tokyo, Seoul dan Melbourne.

Konferensi perubahan iklim PBB dijadwalkan dibuka pada Senin di Paris dan berlangsung sampai 11 Desember.

Baca juga:

Pemimpin Stasiun Televisi Swasta Afghanistan Tewas Dibunuh

Umat Islam di Sydney Lebih Sering Alami Diskriminasi

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement