Senin 30 Nov 2015 17:07 WIB

Kemenpar Perkuat Strategi Branding Wonderful Indonesia

Wonderful Indonesia.
Foto: dok kemenpar
Wonderful Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guna mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melakukan terobosan melalui strategi branding Wonderful Indonesia secara masif.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, untuk membangun pariwisata nasional yang tangguh, infrastruktur dan kekayaan alam saja tentu tidak cukup. Terlebih Indonesia memiliki beberapa negara pesaing utama pariwisata di ASEAN, yakni Malaysia, Singapura dan Thailand.

"Pasar terbesar pariwisata Indonesia itu Malaysia dan Singapura. Kemudian Jepang, Australia, Cina. Kalau di Eropa, UK (United Kingdom)," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangannya, Senin (30/11).

Strategi branding Wonderful Indonesia yang dimaksud, kata dia, melakukan promosi besar-besaran. Salah satu yang telah dilakukan dengan mengiklankan pariwisata Indonesia di sejumlah lokasi strategis di Singapura.

"(Promosi) Yang paling besar-besaran kita lakukan di Singapura. Istilahnya Singapura sudah kita bungkus. Darat, laut, udara sudah Wonderdul indonesia. Kalau Anda ke Bandara Changi, ke pelabuhan, stasiun, ada Wonderful Indonesia," ungkapnya.

Menurut Arief, langkah promosi wisata Indonesia di Singapura bukan tanpa alasan. Berdasarkan statistik, terdapat 15 juta wisatawan di negeri Lee Kwan Yew itu setiap harinya, ditambah 4 juta pekerja asing. Arief berharap branding pariwisata ini bisa menarik minat para wisatawan yang mengunjungi Singapura.

"Singapura itu ibarat memancing ikan dikolam, walaupun Warganya hanya 3,5 juta. Daripada kita mancing satu-satu lebih baik sekalian mancing di kolamnya," tuturnya.

Presiden Joko Widodo telah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 20 juta sampai tutup tahun 2019 atau dua kali lipat lebih banyak dibanding angka tahun 2014 yang hanya 8,7 juta wisman. Tekad pemerintah Indonesia untuk menggenjot jumlah kunjungan wisatawan mancanegara rupanya tak main-main. Sejumlah persiapan pun dilakukan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan ada empat unsur penting yang harus dilakukan Kementerian Pariwisata, yaitu promosi, destinasi, SDM, dan Regulasi. Menyoal promosi, Arief menampik jika hal itu disebut sebagai biaya.

"Promosi itu jangan disebut biaya, tetapi investasi. Biaya yang wajar untuk promosi itu 2 persen dari produksi. Kalau kita tidak mempromosikan produk kita, tidak ada yang tahu indahnya Indonesia," ungkap Arief.

Pemerintah juga mempersiapkan beberapa destinasi unggulan, sehingga penyebaran wisatawan diharapkan lebih merata. "Kita meluncurkan 10 destinasi yg akan kita bangun dari Nias sampai Morotai. Kita akan bangun Bali-Bali baru," cetusnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement