REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Kota Tangerang mengaku keberatan dengan penyesuaian tarif pengguna listrik daya 1.300 VA dan 2.200 VA. Mereka berharap pemerintah pusat kembali mengkaji ulang penyesuain tarif ini.
Sekretaris Koperasi Jaringan Produk Kota Tangerang (JPKT) Kota Tangerang, Anwar Bendos, mengatakan, penyesuaian tarif listrik berdampak signifikan terhadap biaya produksi. Terlebih saat ini bahan-bahan produksi umumnya sedang naik.
"Bagi kami pelaku industri menengah di bidang kuliner, sangat berdampak. Harga bahan pokok sedang tinggi. Penyesuain tarif listrik membuat posisi kami sulit," jelas pengusaha kue Lapis Tangerang ini, Senin (30/11).
Meski demikian, dia tetap tidak akan mengubah bahan baku maupun menaikkan harga jual produknya. Anwar dan kawan-kawan memilih bertahan dalam kondisi sulit saat ini. Ke depan, dia akan menerapkan efisiensi penggunaan alat produksi. Penggunaan mesin besar diganti dengan beberapa mixer dengan voltase kecil untuk efisiensi penggunaan listrik. (Baca juga: Esok PLN Terapkan Tarif Listrik Baru)