REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sekitar 25 warga Australia kini hidup dengan HIV, virus penyebab penyakit AIDS. Diharapkan dalam lima tahun ke depan, vaksin antiHIV sudah bisa diujicoba kepada manusia.
Lembaga penelitian kesehatan Doherty Institute di Melbourne, merupakan bagian dari konsorsium global yang kini berpacu mengembangkan vaksin tersebut.
Profesor Sharon Lewin dari Doherty Institute menjelaskan, dari jumlah pengidap HIV di Australia hanya sekitar 40 persen yang menjalani perawatan.
Secara global sekitar 37 juta orang di dunia yang kini hidup dengan HIV. Di Australia sendiri tercatat sekitar 1.000 kasus pertahun.
Menurut John Hall dari Victorian AIDS Council menyatakan penyebab terinfeksi virus ini mengalami perubahan.
"Orang perlu tahu misalnya di Australia Barat epidemi HIV terjadi di kalangan heteroseksual, jauh lebih banyak dibandingkan di kalangan gay, dan hal itu terkait erat dengan booming sektor pertambangan beberapa tahun lalu," jelasnya.
Sseorang warga Australia Cheryl Olver menyatakan saat anaknya yang bernama Daren meninggal dunia dalam usia 29 di 1994 silam, dia merasa sangat kehilangan.
Daren hidup dengan AIDS selama satu dekade dan terjangkit kutu bernama Cryptosporidium yang membuat tubuhnya tak mampu melawan.
Kini, pada 1 Desember yang diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia, Cheryl mengenang kembali anaknya tersebut. Dia akan menyalakan lilin untuk mengenang anaknya bersama semua yang meninggal akibat penyakit terkait AIDS.
Baca:
Jepang Mulai Lagi Perburuan Paus
24 Jam Lagi Militer Irak Serbu Ramadi