Selasa 01 Dec 2015 11:53 WIB

Masih Validasi Rekaman, Setnov Belum Dipanggil MKD

Rep: Amri Amrullah/ Red: Angga Indrawan
Ketua MKD Surahman Hidayat (kedua kri), bersama Wakil Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad ( kanan) dan Junimart Girsang (kedua kanan), usai pengesahan pimpinan baru MKD Kahar Muzakir ( kiri)menggantikan Wakil Ketua MKD Hardisoesilo di Kompleks Parlemen Senayan, Ja
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua MKD Surahman Hidayat (kedua kri), bersama Wakil Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad ( kanan) dan Junimart Girsang (kedua kanan), usai pengesahan pimpinan baru MKD Kahar Muzakir ( kiri)menggantikan Wakil Ketua MKD Hardisoesilo di Kompleks Parlemen Senayan, Ja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) untuk kasus Setya Novanto (Setnov) dilanjutkan pada siang ini, Selasa (1/11). Wakil Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad menolak bila sidang lanjutan MKD ini langsung pada pemanggilan nama terperiksa.

"Belum pada pemanggilan, kita ingin tekankan pada validasi rekaman," katanya kepada Republika.co.id, Selasa (1/12). Anggota MKD Fraksi Gerindra ini menekankan, sidang MKD bukan mengikuti opini publik.

Menurutnya, ada tata acara yang harus dilakukan secara bertahap agar hasil sidang tidak dipermasalahkan lagi. Sesuai tata acara, sidang seharusnya kemarin membahas validasi rekaman baik secara administratif maupun material.

Namun, karena kawan-kawan di Golkar kembali mempertanyakan legal standing maka perdebatan pun kembali ke pembahasan awal. Sidang kemarin mempermasalahkan hasil sidang pada 24 November.

Sufmi mengatakan, Fraksi Gerindra secara tegas menginginkan agar sidang MKD pada Selasa siang ini tetap fokus pada tata acara persidangan. Jangan sampai, sidang ini hanya menargetkan pemanggilan Setnov karena ada tekanan publik.

"Bila masih mempertanyakan validasi, diselesaikan dulu perdebatan di validasi. Jangan didorong ke pemanggilan terperiksa," katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement