REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan sejumlah tanda-tanda yang bisa dirasakan sebelum hujan es dan puting beliung. Sejumlah tanda alam itu bisa dilihat dan dirasakan semua orang.
"Biasanya satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah," kata Kepala Subbidang Informasi Meteorologi Publik BMKG, Harry Tirto Djatmiko, Selasa (1/12).
Sebelum kejadian puting beliung atau hujan es, mulai pukul 10.00 pagi akan terlihat awan berlapis-lapis bernama Cumulus. Disebutkan Harry, hujan es biasa terjadi pada peralihan musim atau pancaroba dan lebih sering terjadi pada siang atau sore hari.
Selanjutnya, diantara awan tersebut, ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepi sangat jelas, berwarna abu-abu dan menjulang tinggi seperti bunga kol. Tahap berikutnya, awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu dan hitam.
Tanda-tanda lainnya, kata Harry, pepohonan, dahan, dan ranting di sekitar akan mulai bergoyang cepat. Terasa pula sentuhan udara dingin yang berembus.
"Jika satu hingga tiga hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim penghujan, maka ada kemungkinan hujan deras yang pertama kali turun akan diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak," katanya memaparkan.
Hujan es dan puting beliung bersifat lokal dengan luasan antara 5 sampai 10 kilometer. Jika telah terjadi di satu lokasi, kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama.
Harry menyebutkan, keduanya tidak disebabkan oleh pergerakan angin monsoon maupun pergerakan angin pada umumnya. Meski begitu, tidak semua awan Cumulonimbus menimbulkan puting beliung atau hujan es.
"Sebenarnya tidak bisa diprediksi secara spesifik, hanya bisa diprediksi antara setengah jam sampai satu jam sebelum kejadian jika melihat atau merasakan tanda-tandanya, dengan tingkat keakuratan kurang dari 50 persen," kata dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika