REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Satu lagi universitas di Australia, Universitas Melbourne memberlakukan larangan merokok di seluruh kampus universitas tersebut dan juga melarang penjualan rokok dan tidak mendukung pemasangan iklan atau hal lain yang berhubungan dengan perusahaan rokok.
Dalam pernyataannya, universitas yang merupakan salah satu universitas terbaik di Australia mengatakan sebagai universitas yang dikenal di dunia di bidang penelitian kesehatan, pendidikan dan pelatihan, Universitas Melbourne berusaha melakukan praktik terbaik dengan kebijakan yang konsisten.
Sebelumnya sejak 4 Februari 2014, yang bersamaan dengan Hari Kanker Sedunia, Uni Melbourne sudah menerapkan kebijakan antirokok di kampus, namun masih menyediakan beberapa tempat khusus untuk para perokok.
Universitas Melbourne sebelumnya juga sudah memiliki program guna mendukung mereka yang berusaha menghentikan kebiasaan merokok.
"Mulai sekarang, universitas melarang merokok di semua kendaraan dan gedung milik universitas. Bila sebuah gedung universitas tidak terletak dalam batas kampus yang jelas, maka merokok dilarang di lahan universitas yang mengelilingi gedung tersebut."
Selain melarang penjualan rokok dan juga pemasangan iklan berkenaan dengan rokok, Uni Melbourne juga tidak akan menanamkan uang dalam pembelian saham perusahaan rokok.
Langkah Universitas Melbourne ini mengikuti apa yang sudah dilakukan oleh beberapa universitas di Australia Barat seperti Curtin University, Edith Cowan University, Griffith University, James Cook University, Murdoch University, dan juga universitas d negara bagian lain di Australia seperti University of Adelaide (Australia Selatan), University of Canberra, University of Newcastle, University of Sydney, dan University of Western Sydney.
Di Victoria, Swinburne University of Technology menjadi universitas pertama yang memulai gerakan ini di 2013 yang kemudian diikuti yang lain.
Baca juga:
25 Ribu Warga Australia Kini Hidup dengan HIV
Jepang Mulai Lagi Perburuan Paus
Pengakuan Penjaga Stadion Muslim yang Hentikan Bomber Paris