REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kasus HIV-AIDS di Kabupaten Indramayu tertinggi kedua di Jabar setelah Bandung. Hubungan seks menjadi faktor utama penyebaran HIV-AIDS di daerah tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Dedi Rohendi menyebutkan, kasus HIV-AIDS yang terjadi sepanjang Januari-September 2015 mencapai 352 kasus. Angka itu meningkat dibandingkan tahun lalu yang mencapai 200 lebih kasus.
"(Jumlah kasus HIV-AIDS Indramayu, tertinggi) kedua di Jabar," ujar Dedi, saat ditemui usai peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-51 Tahun Tingkat Kabupaten Indramayu, Selasa (1/12).
Dedi yang didampingi Kabid Yankes, Yadi Hidayat menambahkan, total kasus HIV-AIDS di Kabupaten Indramayu yang terjadi sejak 1993-2015 mencapai 1908 kasus. Menurutnya, kasus tersebut terjadi secara merata di seluruh kecamatan di Kabupaten Indramayu.
Dedi menjelaskan, faktor utama penularan HIV-AIDS di Kabupaten Indramayu yakni hubungan seksual. Bahkan, tidak sedikit ibu rumah tangga yang tak berdosa, yang ikut tertular HIV-AIDS dari suaminya yang suka berhubungan seks bebas.
"90 persen lebih penularannya karena hubungan seksual," tutur Dedi.
Untuk mengatasi penyebaran HIV-AIDS, Dedi menyatakan, telah menyediakan voluntary conseling test (VCT) bagi masyarakat di sembilan puskesmas. Jumlah puskesmas yang menyediakan VCT itu telah meningkat yang awalnya hanya lima puskesmas.
Selain di sembilan puskesmas, konseling dan tes HIV sukarela tersebut juga disediakan di tiga rumah sakit. Yakni, RSUD Indramayu, RSUD Sentot, dan RS Bhayangkara Losarang.