Selasa 01 Dec 2015 15:53 WIB

Diberhentikan Sepihak, Sopir Gojek Bandung: Kami Tertipu

Rep: C26/ Red: Nur Aini
Corat-coret jaket Gojek dalam aksi Gojek, di Balai Kota Bandung, Jl Wastu Kencana, Selasa (1/12).
Foto: Republika/ Edi Yusuf
Corat-coret jaket Gojek dalam aksi Gojek, di Balai Kota Bandung, Jl Wastu Kencana, Selasa (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ratusan pengemudi jasa ojek berbasis aplikasi, Gojek berunjuk rasa di depan gedung Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (1/12) menyusul pemberhentian secara sepihak 1.772 sopir. 

"Kita tertipu management Gojek. Banyak perubahan harga kita banyak dirugikan tanpa kejelasan atau pemberitahuan sebelumnya. Ke sini semakin tidak jelas," teriak salah satu pengemudi menyampaikan orasinya di depan pintu masuk Balai Kota Bandung.

Pengemudi Gojek Hamdani (34 tahun) mengaku tidak mendapat penjelasan dari management terkait pemberhentian pengemudi. Selain diskors, para pengemudi harus membayar denda karena dianggap melakukan kesalahan-kesalahan seperti orderan palsu. Padahal tidak ada penjelasan yang dimaksud orderan palsu seperti apa dan mengapa disebut fiktif.

Ia menyebutkan banyak kebijakan manajemen Gojek yang tidak sesuai kesepakatan awal. Awalnya helm dan jaket merupakan inventaris yang diberikan kepada pengemudi yang bergabung. Tapi, pada kenyataannya saat ini tabungan saldo mereka terus berkurang untuk biaya cicilan ponsel dan inventaris tersebut.

Pengemudi Gojek yang tinggal di Antapani, Bandung, Radit (26 tahun) mengaku tiba-tiba saldonya berkurang Rp 250 ribu dalam satu minggu. Saat ditanya ke pihak Gojek, ia mengaku tidak mendapat penjelasan yang memuaskan. Manajemen hanya mengatakan ada potongan yang harus dibayarkan.

"Awalnya saldo saya ada Rp 450 ribu, terus berapa hari saya narik dapat tambahan Rp 500 ribu. Harusnya jadi Rp 950 ribu tapi kemana yang ada cuma Rp 700 ribu," ungkap Radit.

Para pengemudi Gojek bersepakat jika tidak ada itikad baik dari manajemen, lebih baik kantor Gojek di Bandung ditutup. Sebab sudah satu bulan ini banyak kebijakan yang tidak beres.  (Baca juga: Ratusan Sopir Gojek di Bandung Ancam Tutup Kantor)

Mereka mengaku masih banyak perusahaan ojek online yang bisa masuk Bandung. Jika tidak ditanggapi manajemen maka mereka siap pindah perusahaan ojek online lain.

Sementara itu, pihak Gojek masih belum dapat dimintai keterangan. Kantor Gojek yang terletak di BKR pun tutup dan dijaga ketat oleh kepolisian.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement