REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bekasi mengungkapkan, di wilayah kabupaten Bekasi ada sebanyak 711 orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Dari ratusan ODHA itu, didominasi kaum perempuan yang merupakan ibu rumah tangga. Ironisnya, terdapat 16 orang balita yang tercatat sebagai ODHA juga.
Pengelola Program KPA Kabupaten Bekasi, Ade Bawono menjelaskan, sebanyak 465 orang mengidap HIV termasuk usia balita, sedangkan sisanya 246 mengidap AIDS.
"Penularan HIV/AIDS kini bukan lagi hanya kepada kelompok-kelompok tertentu yang rentan terhadap penularan virus ini, seperti kelompok perilaku seks bebas dan penggunaan narkoba dengan menggunakan jarum suntik saja. Tapi kepada ibu rumah tangga," kata Pengelola Program KPA Kabupaten Bekasi, Ade Bawono, Selasa (1/12).
Penularan yang terjadi pada balita, kata Ade, diakibatkan oleh sang ibu yang ditulari oleh para suami yang kerap 'jajan' seks di luar.
"Apalagi mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom," imbuhnya.
Padahal, sebelumnya kaum ibu rumah tangga dianggap sebagai kelompok yang tidak rentan terhadap penularan virus tersebut. Namun, hal itu berangsur berubah.
Ini terbukti dengan banyaknya kaum perempuan dengan usia rata-rata 24 tahun hingga 29 tahun yang menjadi ODHA. Kaum perempuan yang mayoritas ibu rumah tangga itu terpapar virus HIV karena tertular oleh pasangannya.
Pihaknya pun melakukan berbagai upaya untuk menekan angka tersebut. Salah satunya yaitu para kader KPA yang gencar melakukan sosialisasi penyuluhan jahat HIV/AIDS ke kalangan ibu rumah tangga.
Ia menghimbau masyarakat agar memeriksakan diri terhadap penyakit ini sedini mungkin. Sebab, penyebaran virus itu tidak hanya berdampak pada kesehatan sang ibu, tapi kepada sang bayi.
"Makanya para kader berjuang menekan angka penularan HIV/AIDS melalui penyuluhan di tingkat Puskesmas terutama kepada ibu-ibu hamil. Hal ini untuk mencegah semakin meluasnya penularan virus HIV dari ibu kepada anaknya yang baru lahir," jelasnya.
Hingga kini, lanjut Ade, sudah ada 15 Puskesmas yang dapat melayani pemeriksaan virus HIV ini. Beberapa di antaranya yaitu Puskesmas Kecamatan Kedungwaringin, Cikarang Utara, Setu, Tarumajaya, Sukatani, Tambun Selatan, Muara Gembong dan lainnya. Menurutnya, saat ini kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit ini lebih meningkat.
"Hal itu terlihat dari banyaknya permintaan warga yang memeriksakan diri dan permintaan alat kontrasepsi," jelasnya.
KPA berharap, pada peringatan Hari AIDS sedunia yang jatuh pada Selasa (1/12) ini, masyarakat semakin sadar terhadap bahaya virus tersebut.
Selain itu, masyarakat dihimbau untuk selalu menjalankan pola hidup sehat, seperti tidak menggunakan narkoba dengan jarum suntik dan menyayangi keluarga dengan tidak 'jajan' seks.