Selasa 01 Dec 2015 18:24 WIB

Alqaidah Ancam Saudi terkait Hukum Mati

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Didi Purwadi
Gerilyawan Alqaidah (ilustrasi)
Foto: EPA/Intel Center
Gerilyawan Alqaidah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Afiliasi Alqaidah di Yaman mengancam pemerintah Arab Saudi jika menjalankan rencananya untuk eksekusi tahanan massal, Selasa (1/12). Al Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) mengunggah pernyataannya di sosial media.

Rencana eksekusi massal itu dilakukan terhadap sekitar 55 orang, termasuk anggota Alqaidah. Salah satu kelompok cabang militan global ini mengatakan mereka waspada pada rencana Saudi untuk mengeksekusi anggotanya.

"Kami bersumpah pada Tuhan, darah kami akan tumpah sebelum darah para tawanan kami, dan darah murni mereka tidak akan kering sebelum kami menumpahkan darah tentara Al Saud," kata AQAP dalam penyataan di Twitter. "Kami tidak akan menikmati hidup sebelum mendapatkan kepala pemimpin Al Saud.''

Pekan lalu, media lokal melaporkan bahwa otoritas Saudi berencana mengeksekusi lebih dari 50 orang yang dihukum karena kejahatan terorisme. Namun, hal ini belum konfirmasi oleh pihak otoritas.

Kerajaan Saudi telah menerima banyak kritik terkait kebijakan eksekusi. Amnesty International mengatakan Saudi telah mengeksekusi sedikitnya 151 orang tahun ini, lebih tinggi dari tahun lalu di periode yang sama.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement