Selasa 01 Dec 2015 22:18 WIB

Jabar Apresiasi Korea Selatan Tangani Pencemaran di Citarum

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Maman Sudiaman
Seorang pemulung mencari rongsokan di Sungai Citarum di daerah Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Seorang pemulung mencari rongsokan di Sungai Citarum di daerah Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masalah pencemaran yang terjadi di Sungai Citarum menjadi perhatian pihak Korea Environmental Industry and Technology Institute (KEITI). Sebagai tindaklanjutnya, pihak KEITI dari Korea Selatan ini menawarkan bantuan untuk menangani pencemaran di sungai tersebut.

Pertemuan antara pihak KEITI dengan jajaran Pemprov Jabar digelar di Gedung Sate, Selasa (1/12). Hadir Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, Asisten Daerah Kesejahteraan Rakyat Ahmad Hadadi, Kepala BPLHD Jabar Anang Sudarna, Kepala Diskimrum Jabar Bambang Riyanto, serta perwakilan dari Kabupaten Bandung.

Menurut Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, pihak KEITI menawarkan bantuan dalam menangani masalah limbah cair industri di kawasan Rancaekek, Selokan Jeruk, dan Majalaya, Kabupaten Bandung. Pola penanganannya melalui waste water treatment system dan pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 30-50 MW (solar-cell, fuel-cell, bio-gas).

Deddy mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi tawaran Korea ini. Pemprov Jabar, siap menindaklanjuti rencana penanganan selanjutnya. Dengan teratasinya masalah limbah industri ini, maka bisa menyelesaikan salah satu pencemaran Citarum. Yakni, dari mulai masalah pencemaran akibat sampah, limbah masyarakat (tinja), hingga sedimentasi.