REPUBLIKA.CO.ID, NOUAKCHOTT -- Presiden Mauritania, Mohamed Ould Abdel Aziz dikabarkan memerintahkan adu pinalti pada menit ke-63 di Final Piala Super antara FC Teyragh-Zeina dan ACS Ksar akhir pekan lalu. Perintah itu dikeluarkan, setelah sang Presiden gusar menyaksikan pertandingan yang berlangung membosankan.
Federasi sepakbola Mauritania segera membantah kabar tersebut. Ketua Federasi Sepakbola Mauritania, Ahmed Ould Yahya mengatakan pertandingan tersebut tidak resmi karena merupakan bagian dari perayaan ulang tahun kemerdekaan negara tersebut.
"Keputusan adu pinalti berdasarkan persetujuan kedua tim sehingga tidak dikategorikan melanggar aturan sepakbola," kata dia seperti dilansir Alarabiya, Rabu (2/12).
Usai diputuskan adu pinalti, Tevragh Zeina memenangkan laga tersebut.