REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Presiden AS akan meningkatkan operasi pasukan khusus mereka dalam pertempuran melawan pemberontak ISIS di Irak dan Suriah. Demikian disampaikan Menteri Pertahanan Ashton Carter, Selasa.
Berbicara di hadapan anggota Komite Angkatan Bersenjata DPR AS, Carter mengatakan, Paman Sam akan mengirimkan personel khusus ekspedisi ke Irak untuk bekerjasama dengan tentara lokal dan pasukan Kurdi Peshmerga dalam menghadapi ISIS.
ISIS telah merebut banyak wilayah di Irak dan Suriah tahun lalu. Sejak saat itu, AS dan sekutu mencoba membantu merebut kembali daerah yang dikuasai pemberontak.
Kendati mengirimkan pasukan khusus, Presiden AS Barack Obama cenderung bersikap hati-hati agar tidak keluar dari jalur kebijakannya. Obama terlebih dahulu secara tegas mengatakan, tidak akan mengirimkan pasukan darat.
Pejabat AS yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan kepada AFP, jumlah personel mencapai 200 orang. Meski pasukan ditempatkan khusus di Irak, namun mereka bisa bergerak di perbatasan di utara Suriah.
"Pasukan dapat beroperasi untuk penyeberbuan, membebaskan sanderam dan memperoleh data intelijen serta menangkap pemimpin ISIS," ujar Carter.
Baca juga, Irak: Kami tak tak Butuh Pasukan Asing untuk Perangi ISIS.