REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) masih melihat pertumbuhan kinerja yang baik bagi beberapa perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Itu terbukti dengan peringkat baru yang disematkan kepada dua perusahaan asuransi jiwa pada tahun ini.
Dari hasil analisis terhadap PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (AJII). Analis Pefindo Danan Dito menjelaskan peringkat AA- disematkan sebagai peringkat baru dengan prospek stabil.
Menurut dia, faktor pendukung perusahaan asuransi jiwa ini adalah posisi bisnisnya yang kuat di segmen asuransi kesehatan. Ditambah lagi didukung kuat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemegang saham utama.
"Produknya sangat besar ada kaitannya juga dengan BPJS kesehatan. Lalu juga didukung kuat mandiri pemegang saham utama sebesar 80 persen, lalu Jasindo (PT Asuransi Jasa Indonesia, Red) 10 persen dan Kimia Farma 10 persen," jelas Danan, Selasa (1/12).
Ia masih melihat saat ini, ada beberapa faktor pendukung kinerja positif dari AJII. Itu berupa finansial yang solid, dari sisi permodalan dan likuiditas yang kuat. "Terbukti RBC (risiko di atas modal, Red) di atas 1.000 persen," lanjut dia.
Namun, AJII juga harus menghadapi kompetisi yang ketat jika mereka ingin mengembangman bisnis di luar inhealth manage care. Soal keterkaitannya dengan BPJS Kesehatan juga bisa membatasi prospek AJII.
Ini terkait kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah mengenai BPJS kesehatan. Menurutnya, jika nantinya kebijakan baru BPJS Kesehatan diterapkan, ini akan mempengaruhi bisnis asuransi jiwa.
"Ini juga kita lihat lebih berkaitan dengan BPJS Kesehatan yang defisitnya sangat besar dan belum ada kejelasan mengenai skema Coordination of Benefit (CoB), yaitu hubungan antara BPJS dengan perusahaan asuransi kesehatan komersial lainnya," papar Danan.
Dalam hal ini, kinerja AJII sangat dipengaruhi dukungan dari induk usahanya. Peringkat dari Pefindo akan bisa diturunkan bila terdapat penurunan material di permodalan dan kinerja oprasional, juga dukungan substansial dari induk.
Sementara, untuk perusahaan asuransi yang berbasis syariah dalam jangka menengah ini dinilai akan lebih banyak menemui tantangan. Itu misalnya, PT Asuransi Jiwa Syariah Al-Amin (AJSA) yang dinilai dengan peringkat BBB dan outlook stabil.