REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY-- Cina dituding meretas sistem jaringan komputer Badan Meteorologi Australia.
Biro Meteorologi mempunyai salah satu super komputer terbesar di Australia dan menjadi target serangan siber yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Dengan meretas jaringan biro tersebut, para pelaku dapat memungkinkan masuk ke basis data Departemen Pertahanan. "Ini Cina," kata salah satu sumber yang mengatakan kepada ABC, Selasa.
Ini bukan pertama kali Cina dituduh terlibat dalam peretasan. Pejabat AS berulangkali menuding peretas Negara Tiongkok dalam berbagai kasus serangan siber di Paman Sam.
Dalam sebuah pernyataan di situsnya, Biro Meteorologi tidak mengomentari masalah keamanan. Polisi Federal Australia juga menolak untuk mengomentari masalah ini.
Departemen Pertahanan mengatakan ada larangan untuk mengomentari insiden keamanan siber tertentu. Sementara Kedutaan Cina di Canberra tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.
Tuduhan terhadap Cina bukan tanpa alasan. Cina telah lama dituduh menggunakan sumber daya komputasi untuk menyusup bisnis dalam jaringan serta melakukan tindakan spionase siber.
Pada Juni, para pejabat AS menyalahkan peretas Cina yang mengambil catatan empat juta pegawai dan mantan karyawan pemerintah.
Cina adalah mitra dagang utama Australia dengan total perdagangan di antara keduanya sekitar 110 miliar dolar AS pada 2013. Mereka juga menandatangani perdagangan bebas pada 2014 yang memungkinkan untuk lebih meningkatkan hubungan komersial.