Rabu 02 Dec 2015 14:02 WIB

Labuhan Bajo Ditengarai Pintu Masuk Jaringan ISIS

Labuan Bajo, kampung nelayan Muslim dan Kristen di Flores Barat.
Foto: flores-overland-online.com
Labuan Bajo, kampung nelayan Muslim dan Kristen di Flores Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Korem 161/Wirasakti Kupang saat ini sedang mengawasi secara ketat daerah-daerah yang dianggap sebagai titik masuknya kelompok bersenjata ISIS di Provinsi kepulauan itu. "Beberapa daerah yang dianggap sebagai pintu masuknya kelompok-kelompok teroris saat ini kita jaga, salah satunya di wilayah Labuan Bajo," kata Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Heri Wiranto di Kupang, Rabu (2/12).

Daerah Labuan Bajo, Heri mengatakan, dianggap sebagai pintu masuk jaringan teroris apapun karena daerah tersebut berdekatan dengan Nusa Tenggara Barat (NTB). Apalagi beberapa tahun terakhir, berbagai jaringan teroris ke NTT berawal dari perpindahan jaringan itu dari NTB ke NTT yang masuk melalui Labuan  Bajo.

"Beberapa titik masuknya mereka dari wilayah NTB ini yang menjadi perhatian kami, tidak hanya di Labuan Bajo tetapi juga pulau Sumba juga menjadi perhatian khusus dari pihak TNI sendiri khususnya di Kodim-kodim," ujarnya.

(Baca Juga: BNPT: Seorang Pegawai Kementerian Terlibat Jaringan ISIS).

Ia mengakui memang akhir-akhir ini muncul beberapa indikasi kemunculan simpatisan kelompok bersenjata ISIS. Namun pihaknya sendiri terus mendalami hal itu.

Menurut Mantan Komandan Korem 163/Wirasatya Bali ini, munculnya lambang ISIS di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dapat dianggap sebagai adanya kehadiran simpatisan-simpatisan kelompok bersenjata ISIS di kawasan itu.

Untuk mencegah masuknya paham ISIS atau sejenisnya ke NTT, saat ini menurut Heri, semua pihak keamanan giat  mengelar razia, baik malam maupun pagi. Disamping secara terbuka, kegiatan intelejen juga terus dilakukan untuk mencari tahu perkembangan wilayah di NTT.

Disamping itu, Komandan berbintang satu tersebut juga mengatakan sampai menjelang Pilkada serentak pada 9 Desember nanti, pihaknya juga sedang mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. "Ini juga menjadi antisipasi kita bersama Polri, dan kita sudah menyampaikan hal ini kepada semua jajaran untuk lakukan langkah-langkah preventif, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan selama Pilkada serentak," tuturnya.

Oleh karena itu ia mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai kemunculan kelompok bersenjata itu di tengah masyarakat. "ISIS itu adalah musuh negara, sehingga jika ada yang menemukan hal-hal yang mencurigakan bisa langsung melaporkan ke pihak yang berwajib untuk ditindak," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement