REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia Paul Grigson. Kedatangan Dubes Australia itu dalam rangka menjelang pembukaan kantor konsulat jenderal (Konjen) Australia yang baru di Makassar.
Dalam kunjungannya itu, Grigson menyerahkan suvenir kepada Ramdhan Pomanto berupa batik Yirrkala. Batik ini merupakan hasil kolaborasi budaya pengrajin batik Pekalongan dan seniman Aborigin Australia.
Menurut Grigson, batik Yirrkala merupakan batik langka yang diberikan pemerintah Australia baru kepada dua orang di Indonesia. Batik Yirrkala yang pertama diberikan kepada DKI Jakarta dan kedua untuk kota Makassar.
Corak batik tersebut, Grigson mengatakan, memiliki arti kedekatan antara Makassar dan Australia yang telah terbangun sejak lama. "Masyarakat Sulawesi Selatan dan Australia memiliki ikatan leluhur yang kuat sejak 1.700 silam. Saat hubungan dagang antara keduanya mulai terbangun dengan Aborigin di Arnhem Land wilayah Australia Utara," kata Grigson, Rabu (2/12).
Ramdhan Pomanto merasa terhormat mendapat pemberian batik Yirrkala khas suku Aborigin yang langka itu. tersebut. Dengan pemberian ini, Ramdhan mengatakan, membuktikan bahwa Makassar memiliki kelebihan di dunia Internasional khususnya negara Australia.
"Saya mewakili 1,8 juta warga Makassar merasa sangat terhormat dengan pemberian batik langka ini, karena membuktikan bahwa Makassar dan Australia memiliki hubungan dekat sejak dahulul," ujarnya.