REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ilmuwan Warsito Purwo Taruno menegaskan pencapaian penelitian Electro-Capacitive Cancer Therapy (ECCT) untuk pengobatan kanker sudah dibuktikan pada riset peneliti lainnya. (Baca juga: Riset Warsito dihentikan pemerintah)
Dijelaskannya, pada 2015, dokter Sahudi dari Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga (Unair) telah melakukan riset dan menemukan mekanisme kematian sel dengan ECCT. Hasilnya dinyatakan bahwa alat itu secara secara ilmiah bisa membunuh sel kanker. (Baca: Mengenal ECVT, detektor kanker buatan anak bangsa)
Selain itu, warsito mengungkapkan, Kepala Pusat Studi Satwa Primata Institut Pertanian Bogor (PSPP IPB), Diah Iskandriati juga telah melakukan penelitian serupa. Penelitiannya menunjukkan bahwa terapi ECCT dinilai efektif dalam mengurangi tingkat proliferasi sel kanker payudara dalam pengaturan kultur. Ini serupa dengan mengurangi potensi yang sama dalam tumor payudara padat dalam model hewan.
“Dua institusi penelitian tersebut memiliki kredibilitas yang tidak perlu diragukan lagi,” kata Warsito.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal, Kementerian Kesehatan (Sekjen Kemenkes), Untung Suseno Sutarjo mengatakan, pemberhentian izin riset Warsito Purwo Taruno telah dikaji mendalam oleh Kemenkes. (Baca juga: Ini penjelasan kemenkes soal pemberhentian riset Warsito)