REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kebijakan diskriminatif partai pemerintah India, Bhartiya Janata yang konservatif Hindu telah meningkatkan keadaan yang intoleransi di India. Anggota Kongres India, Shashi Tharoor mengecam cara-cara diskriminatif Partai Bhartiya Janata ini.
"Di India lebih aman menjadi sapi daripada muslim," kata Tharoor dilansir Tribune.com.pk, Rabu (2/12). Tharoor mengatakan intoleransi di India dalam waktu beberapa waktu terakhir cenderung meningkat.
"Kami malu dengan reputasi India di luar negeri," katanya. Ia mempertanyakan janji Perdana Menteri India, Mahendra Modi saat kampanye. Seharusnya, Modi mampu berdiri di atas semua kelompok, agama, dan kasta.
India baru-baru ini menjadi sorotan di seluruh dunia karena intoleransi agama tumbuh di negeri ini. Sebelumnya pemerintah India melarang muslim menyembelih sapi di beberapa wilayah India mayoritas muslim.
Partai Bhartiya Janata menjadi motor penggerak larangan ini terhadap hewan suci umat Hindu. PM Modi juga mewajibkan sekolah-sekolah di India mencanangkan meditasi Yoga, yang membuat diskriminasi terhadap umat Islam karena menggunakan lantunan ayat Weda Hindu.