REPUBLIKA.CO.ID,KEPULAUAN YAPEN -- Empat warga Kampung Wanapompi, Distrik Angkaisera, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua tewas di tempat setelah ditembak pasukan gabungan TNI/Polri, Selasa (1/12). Salah satu yang tewas diduga panglima Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TNPB) Wilayah Timur, Herik Manitori.
Menurut keterangan Hendrik Kuswarnetan, warga setempat kepada wartawan Republika.co.id, Fitriyan Zamzami, peristiwa bermula pada Senin (30/11) malam. Saat itu, seorang bernama Herik menyampaikan izin mengibarkan bendera Bintang Kejora sebagai bentuk syukuran atas proklamasi kemerdekaan Papua Barat yang jatuh pada 1 Desember.
Hendrik tak mengetahui apakah izin tersebut diberikan atau tidak oleh Polres setempat. Kendati demikian, pada Selasa (1/12) pukul 06.00 WIT, pengibaran bendera Bintang Kejora dilakukan di depan rumah Herik di Kampung Wanapompi.
Setelah pengibaran, peserta upacara bubar dan beristirahat. Namun pada pukul 07.30 WIT, datang pasukan gabungan yang terdiri dari Dalmas Polres Kepulauan Yapen dan Ranger TNI AD ke lokasi pengibaran.
Pasukan tersebut datang menggunakan mobil Avanza dan kemudian berhenti sekitar 15 meter di depan rumah Herik. Bendera yang dikibarkan berada tepat di antara pasukan dan kediaman Herik.