REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Guna mengantisipasi ancaman banjir, Pemerintah Kota Bekasi bersama ratusan personel Polresta Bekasi Kota, Kodim 0507/Kota Bekasi, menggelar Apel Pasukan dan Peralatan Siaga Bencana Banjir 2015, Rabu (2/12). Ada sebanyak 650 personel gabungan yang tergabung dalam Satuan Tugas Siaga Banjir Kota Bekasi 2015.
Personel gabungan tersebut terdiri dari 50 personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, anggota Polresta Bekasi Kota sebanyak 400 orang dan TNI sebanyak 200 personel.
Kepala BPBD Kota Bekasi, Herry Ismiradi menjelaskan, berdasarkan pemetaan yang dilakukan BPBD Kota Bekasi, titik rawan banjir masih terjadi di lima kecamatan yakni Jatiasih, Bekasi Selatan, Bekasi Utara, Bekasi Barat, dan Medansatria.
"Ada 49 titik banjir yang tersebar di lima kecamatan, yaitu kecamatan Jatiasih, Bekasi Selatan, Bekasi Utara, Bekasi Barat, dan Medansatria," kata Kepala BPBD Kota Bekasi, Herry Ismiradi, usai apel di Plaza Pemerintah Kota Bekasi, Bekasi Selatan, Rabu (2/12).
Menurut Herry, dari 49 titik banjir tersebut limpahan air berdampak terhadap daerah lain di sekitarnya. "Dampak limpahan air banjir bisa mencapai 71 titik," katanya.
Herry menjelaskan, selain menyiapkan sebanyak 650 personel, pihaknya juga telah menyiapkan 9 perahu karet dilengkapi motor penggerak, tenda, lampu sorot, jaket pelampung dan sebagainya.
Untuk kebutuhan logistik, lanjut Herry, BPBD Kota Bekasi telah menyediakan kebutuhan dengan kebutuhan untuk balita, anak kecil, dan lanjut usia. Antara lain seperti susu, baju, pampers, pembalut, mie instan dan sebagainya.
Kebutuhan tersebut disiapkan dengan dana bantuan Dinas Sosial Kota Bekasi, lantaran belum adanya anggaran untuk BPBD. Sebab, pembentukan BPBD dilakukan setelah penetapan APBD 2015 Kota Bekasi.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, musibah banjir dapat diminimalisasi dengan kesigapan personel BPBD Kota Bekasi. Apalagi setiap bulan Desember, Januari dan Februari ada beberapa daerah di Kota Bekasi yang perlu mendapatkan perhatian. Wilayah di sepanjang Kali Bekasi, kata Rahmat, menjadi titik rawan banjir yang masih diwaspadai.
"Sungai Cikeas dan Cileungsi yang hulunya di perbukitan Bukit Sentul-Bogor dan hilirnya bertemu di Kali Bekasi. Tempat pertemuannya di PGP, kalau kita sigap terhadap buka-tutup Bendung Kali Bekasi, mudah-mudahan tidak lagi terjadi banjir," katanya.