Rabu 02 Dec 2015 21:24 WIB

Masyarakat Pematangsiantar Diimbau Waspada Ancaman Longsor

Rep: Issha Harruma/ Red: Yudha Manggala P Putra
Longsor
Longsor

REPUBLIKA.CO.ID, PEMATANGSIANTAR -- Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pematangsiantar Daniel Siregar menyebut, ada sejumlah lokasi yang terkena bencana akibat hujan deras yang turun berjam-jam, Selasa (1/12) malam. Daniel mengatakan, wilayah-wilayah tersebut terkena banjir dan longsor sebagai dampak dari hujan deras yang turun.

"Ada enam titik. Kelurahan Tanjung Pinggir kecamatan Siantar Martoba, dua titik di kecamatan Siantar Sitalasari salah satunya kelurahan Bah Kapul, dua titik di kecamatan Siantar Barat, dan satu titik di kecamatan Siantar Utara," kata Daniel kepada Republika, Rabu (2/12).

Daniel mengatakan, pihaknya telah mendirikan tenda dan dapur umum menyusul robohnya rumah warga akibat luapan sungai dini hari tadi. Tenda dan dapur umum tersebut didirikan di salah satu titik terjadinya bencana di Jl Serdang, Banjar, Siantar Barat.

Lokasi ini dianggap sebagai lokasi terparah sehingga perlu didirikan tenda dan dapur umum. "Sekarang kita dirikan tenda karena rumah warga sama sekali tidak bisa ditempati lagi. Pengungsi di sini ada sekitar 15-20 kepala keluarga," ujarnya.

Meski begitu, Daniel mengatakan, tidak menutup kemungkinan juga akan mendirikan tenda penampungan sementara di lima titik lain. "(Di titik lain) Warga masih bisa ngungsi ke rumah tetangga. Dikondisikan oleh lurah dan camat masing-masing. Tapi kalau seandainya ada bantuan untuk penanganan pengungsi, kita akan segera dirikan tenda," kata Daniel.

Ada beberapa pihak, lanjutnya, yang terlibat dalam penanganan pasca bencana tersebut. Selain BPBD, para pemangku kebijakan lain, termasuk Brimob dan petugas kepolisian setempat juga ikut membersihkan sisa-sisa banjir maupun longsoran.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement