REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Honda Prospect Motor (HPM) memiliki berbagai tipe mobil dengan harga jual yang bervariasi di pasaran. Setiap tipe mobil yang dikeluarkan tentunya disesuaikan dengan target konsumennya.
Beberapa di antara mobil-mobil keluaran PT HPM memang bernilai fantastis. Bahkan harga tersebut akan terus mengalami kenaikan di tahun yang akan datang. Lonjakan harga ini diakui sendiri oleh Direktur Marketing dan Aftersales Service HPM, Jonfis Fandy.
"Yang pasti harga jual mobil akan naik, BBM naik. Ya kita akan lihat kondisinya, tapi kalau ditanya naik atau tidak yang pasti harga naik," kata Jonfis di Jakarta, Rabu (2/12).
Ia mengatakan untuk mobil honda yang murah dan ramah lingungan (LCGC) akan turut mengalami kenaikan. Sebab jenis mobil tersebut diperbolehkan untuk terus naik setiap tahunnya.
"Ada banyak faktor yang mempengaruhi kenaikan harga mobil diantaranya terkait dolar US, harga material yang naik, dari supplier, kemudian dari UMR juga," ujar Jonfis.
PT HPM baru saja meluncurkan produk barunya, Honda BR-V pada Agustus lalu. Meskipun dalam situasi ekonomi yang sulit, masyarakat antusias untuk membeli mobil anyar keluaran Honda ini.
Presiden PT HMP, Tomoki Uchida mengatakan Honda BR-V mendapat sambutan hangat dari masyarakat Indonesia. "Mobil ini langsung menjadi model yang dinantikan oleh konsumen, terbukti hingga akhir November telah tercatat hingga 4.000 unit pemesanan," ujar Tomoki.
Honda BR-V akan mulai diproduksi di pabrik PT Honda Prospect Motor di Karawang, Jawa Barat mulai awal 2016. Produksi Honda BR-V tersebut turut didukung oleh perluasan kapasitas produksi komponen CVT (Continuously Variable Transmission) yang dilakukan PT Honda Parts Precission Manufacturing (HPPM) di Indonesia.
Terdapat empat jenis mobil dari Honda BR-V dengan masing-masing harga yang berbeda untuk on the road. Di antaranya, Prestige CVT Rp 261,5 juta, E CVT Rp 246,5 juta, E GMT Rp 236,5 juta dan S GMT 226,5 juta.