Kamis 03 Dec 2015 06:53 WIB

Riwayat Hiu Madagaskar yang Kian Terancam

Rep: c38/ Red: Ani Nursalikah
Nelayan Madagaskar berburu hiu.
Foto: Garth Cripps/Al Jazeera
Nelayan Madagaskar berburu hiu.

REPUBLIKA.CO.ID, MADAGASKAR -- Sudah 40 tahun berlalu sejak film Jaws pertama kali dirilis. Sekuel demi sekuel film Hollywood itu berhasil menyita ketegangan penonton dengan cerita-cerita predator penuh dendam yang menguntit di perairan dangkal.

Pada 1970-an, gambaran tersebut begitu nyata di Madagaskar. Perairan sekitar pulau itu begitu penuh hiu. Orang tua benar-benar harus memberitahu anak-anak mereka untuk tidak berenang di pantai.

"Ayah saya biasa mengatakan, jangan pergi jauh dari desa karena ada banyak hiu," kenang Lydia Lamy, yang dibesarkan di Andavadoaka, sebuah desa berpenghuni sekitar 3.500 jiwa. Letaknya, sekitar delapan jam perjalanan dari barat daya kota Toliara.

Lamy begitu takut digigit hiu. Ia hanya akan pergi berenang pada saat air surut. Tapi, sekarang semua sudah banyak berubah. Dengan tenang, perempuan itu kini mengizinkan anak-anaknya menceburkan diri di birunya perairan sekitar pulau.

Dilansir dari Al Jazeera, Senin (30/11), dengan 100 juta hiu dibunuh setiap tahun di Madagaskar, ketakutan orang telah berubah. Mereka kini khawatir pada kelangsungan hidup spesies tersebut. Apalagi, masyarakat nelayan di Madagaskar telah secara historis menggantungkan mata pencaharian mereka pada hiu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement