REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Perusahaan Boyalife mengklaim memiliki teknologi yang mampu mengkloning manusia. Perusahaan tersebut telah membangun pabrik senilai 31 juta dolar AS. Jika rencana itu berjalan lancar, dia yakin tidak ada perusahaan lain di luar Boyalife yang mampu membuat teknologi lebih baik. "Teknologi ini sudah ada," kata CEO Boyalife, Xu Xiaochun (44) seperti dikutip dari Breitbart News, Rabu (2/12).
Perusahaan berencana memulai operasi pertamanya pada pertengahan 2016 di Tianjin, sekitar 100 mil tenggara dari Beijing. Untuk operasi awal, perusahaan akan melakukan kloning sapi terlebih dahulu tetapi tidak menutup kemungkinan perusahaan ini akan mengkloning spesies lain, termasuk manusia.
Sooam Biotech Research Foundation, perusahaan Korea Selatan yang bermitra dengan kelompok Boyalife, mengklaim sudah berhasil mengkloning hewan berbulu mammoth serta hewan peliharaan yang telah mati. Pasar untuk mengkloning hewan peliharaan yang telah mati sangat populer. Beberapa orang bersedia membayar sampai 100 ribu dolar AS untuk membawa hewan peliharaan mereka hidup kembali.
Perusahaan menargetkan kloning satu juta ekor sapi hingga 2020, serta replikasi kuda pacu dan anjing polisi. Xu mengatakan usaha baru ini merupakan mempunyai kontribusi sangat penting yang dapat juga menyelamatkan spesies yang terancam punah.
Namun tidak semua orang optimis akan rencana tersebut. Spesialis keamanan GMO di Chinese Academy of Agricultural Sciences, Han Lanzhi mengatakan rencana Boyalifie mengkloning sapi untuk produksi daging tidak layak. Hal ini karena permohonan izin keselamatan hewan kloning akan melalui proses panjang. "Ketika saya mendengar berita ini, saya sangat terkejut," ujarnya.
Menurutnya, harus ada regulasi kuat karena biasanya sebuah perusahaan mengejar kepentingannya sendiri. "Mereka bisa sangat mudah melakukan hal-hal lain di masa depan," kata Han.
Xu menyebut ingin mengangkat hal yang masih tabu menjadi hal yang biasa dari kehidupan. Dia ingin masyarakat melihat kloning bukanlah hal gila. Ilmuwan yang melakukannya pun bukan orang aneh yang hanya menggunakan jas laboratorium, bersembunyi di balik pintu yang terus tertutup serta melakukan eksperimen di luar nalar.