REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Slamet Effendy Yusuf dikabarkan meninggal dunia, Rabu (2/12) malam di Bandung, Jawa Barat. Effendy Yusuf meninggal di usia 67 tahun. Slamet menghembuskan nafas terakhir di Bandung saat sedang mengikuti acara lembaga pengkajian MPR.
Ucapan bela sungkawa mengalir dari sejumlah rekan dan tokoh politik nasional. Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko mengaku kehilangan sosok Slamet Effendy Yusuf. "Telah Berpulang Salah seorang Tokoh Bangsa.. Seorang yg konsisten berjuang bersama NU.. Bapak H. Slamet Effendy Yusuf.. Alfatihah," ujarnya melalui akun Twitternya, Kamis (3/12).
Presiden PKS, Mohammad Sohibul Iman juga mengungkap bela sungkawa atas wafatnya sosok ketua MPR 1988-1993 tersebut. "Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Turut berduka atas wafatnya Bpk Drs. KH. Slamet Effendy Yusuf, M.Si. Allahummagfirlahu warhamhu ... Amin," ujarnya.
Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid menyebut wafatnya Slamet Effendy di saat tengah bertugas untuk bangsa. "Berduka atas wafatnya sahabat, KH Slamet Effendy Yusuf, saat tunaikan tugas Lembaga Pengkajian MPR di Bandung," tulis akun @hnurwahid.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menyampaikan bela sungkawa atas kepergian sahabatnya tersebut. "Inna lillaahi wa inna ilaihi Rojiun", telah wafat WAKETUM PBNU, sahabat baik, KH SLAMET EFFENDY YUSUF. Alfatihah...," tulisnya lewat akun @pramonoanung.
Baca juga: Jenazah Slamet Effendy Yusuf akan Dikebumikan di Purwokerto