Kamis 03 Dec 2015 10:16 WIB
Transkrip Rekaman Setnov

Soal Rekaman Setya Novanto, Mahfud: Kunci ada di Maroef

Menteri ESDM Sudirman Said (kanan), bersama Chairman Freeport McMoRan, James Robert Moffet (tengah), dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin memberikan keterangan pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Ahad (25/1). Pertemuan membahas pem
Foto: Republika/Yasin Habibi
Menteri ESDM Sudirman Said (kanan), bersama Chairman Freeport McMoRan, James Robert Moffet (tengah), dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin memberikan keterangan pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Ahad (25/1). Pertemuan membahas pem

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) akhirnya menyetujui untuk memutar rekaman terkait perpanjangan kontrak PT Freeport. Rekaman 8 Juni 2015 itu berisi perbincangan tiga orang, yaitu SN (Ketua DPR Setya Novanto), MR (pengusaha Muhammad Riza Chalid), MS (Dirut PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin).

Ada berbagai hal dibahas dalam pembicaraan tersebut. Mulai dari pembahasan Freeport, Pilpres 2014 hingga pernikahan anak Presiden Joko Widodo.

Bahkan beberapa nama disebut seperti Menko Polhukam, Megawati, Prabowo, dan 'Darmo'. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD melalui akun @mahfudmd, menyatakan berdasarkan rekaman sebenarnya sudah jelas terjadinya pelanggaran etik yang luar biasa.

Ia pun meminta MKD tak perlu berpanjang-panjang. Pelanggaran etik dan hukumnya jauh lebih serius daripada yang didugakan selama ini. "Tega benar khianati rakyat," ucap dia.

Ia menjelaskan orang yang merekam pertemuan itu Maroef Sjamsoeddin. Jadi kalau saja Maroef bilang itu benar, MKD tak perlu berlama-lama karena pelanggaran etika sdh terjadi.

"Isi rekaman itu sudah menunjukkan bahwa Terlapor sudah melakukan pelanggaran etika. Kuncinya di keterangan Makroef,"

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement