Kamis 03 Dec 2015 10:31 WIB

Selenggarakan Rembug Nasional Desa, Kemendesa Peringati UU Desa

Rep: Dyah ratna meta novia/ Red: Winda Destiana Putri
Marwan Jafar
Foto: Republika/Prayogi
Marwan Jafar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ‪Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menggelar Rembug Nasional Desa di Jakarta.

Acara Rembug Nasional Desa Membangun Indonesia merupakan agenda penting untuk memperingati satu tahun lahirnya Undang-undang Desa.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, acara ini digelar dengan berbagai rangkaian salah satunya rapat kerja nasional pemangku kepentingan desa yang merupakan forum konsolidasi bagi semua aktor pembangunan dan pemberdayaan desa.

"Dalam forum rembuk berkumpul ribuan kepala desa dari berbagai wilayah Indonesia, bersama dengan para pegiat desa, NGO, dan masyarakat sipil yang telah mengabdikan keringat dan pikirannya untuk kemajuan desa," katanya, Kamis, (3/12).

Marwan mengajak forum rembuk nasional desa membangun sebagai forum silaturahmi, forum konsolidasi semua elemen bangsa dalam membangun konsensus bersama bagi masa depan desa yang lebih baik. Lebih maju dan lebih mandiri sebagaimana dicita-citakan oleh UU Desa.

Momentum kelahiran UU Desa, ujar Marwan, mempunyai makna yang sangat penting untuk melihat dan merefleksikan perjalanan UU Desa. Kementerian Desa dibentuk berdasarkan Perpres No.12/2015 telah diberi kewenangan penuh untuk mengimplementasikan sebagian besar mandat yang terdapat dalam UU Desa, terutama berkaitan dengan pembangunan dan pemberdayaan desa dan masyarakat desa.

"Inilah pertama kali sejak Indonesia merdeka, ada satu kementerian yang secara khusus mengurus masalah desa. Kita mengetahui bersama bahwa pembangunan dan pemberdayaan desa dimaknai sebagai jalan transformasi bagi pedesaan yang mandiri, berdaulat, dan warga desanya lebih makmur," kata Marwan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement