Kamis 03 Dec 2015 13:23 WIB

Kinerja Baik, Aset Panin Syariah Tumbuh 34,31 Persen

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Petugas melayani nasabah di banking hall salah satu kantor cabang Bank Panin Syariah, Jakarta,Rabu (7/5).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas melayani nasabah di banking hall salah satu kantor cabang Bank Panin Syariah, Jakarta,Rabu (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Panin Syariah Tbk (PNBS) mencatatkan kinerja yang terjaga pada kuartal tiga 2015 ini. Meski kualitas aset sedikit menurun, Bank Panin Syariah bertekad menjaga rasio pembiayaan bermasalah (NPF) di bawah dua persen.

Dalam paparan publik, Kamis (3/12), Direktur Utama Bank Panin Syariah Deny Hendrawati menjelaskan, dari beberapa indikator, kinerja Panin Syariah masih terbilang baik.

Aset naik 34,31 persen pada kuartal tiga tahun ini dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year on year atau yoy) menjadi Rp 7,066 triliun. Deny melihat Panin Syariaj masih bisa tumbuh di tengah turunnya aset industri.

Sementara dana pihak ketiga (DPK) juga tumbuh 51 persen (yoy) menjadi Rp 5,775 triliun. Demikian juga dengan pembiayaan yang tumbuh menjadi Rp 5,550 triliun dari kuartal tiga tahun lalu sebesar Rp 4,292 triliun.

Selain itu, rasio kecukupan modal (CAR) masih terjaga di 21,44 persen, BOPO 89,6 persen dan ROA 1,13 persen.

Laba turun dari Rp 60,92 miliar per September 2014 menjadi Rp 56 miliar di September 2015. NPF juga naik dari 0,81 persen menjadi 1,8 persen. Meski angka itu masih lebih kecil dari rata-rata NPF industri 4,8 persen.

Meski ada indikator kinerja yang naik dan turun, Panin Syariah optimistis target aset Rp 7 triliun di akhir tahun bisa tercapai. NPF naik karena pembiayaan meningkat. ''Tapi masih bisa dikelola baik. 2016 NPF berupaya kami jaga di bawah dua persen,'' kata Deny.

Begitu pun laba. Meski turun, lanjut Deny, tapi masih di jalur yang benar menuju target Rp 64 miliar pada akhir 2015. Sementara per November 2015, laba sudah mencapai Rp 60 miliar. Diakui Deny, kenaikan NPF memang agak memengaruhi laba.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement