Kamis 03 Dec 2015 20:01 WIB

Slamet Effendi Sempat Bertanya di Mana Saya akan Dimakamkan?

Rep: eko widiyatno/ Red: Joko Sadewo
 Keluarga dan kerabat membawa peti jenazah Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Slamet Effendy Yusuf di rumah duka, Cibubur, Bogor, Jabar, Kamis (3/12).  (Republika/Yasin Habbi)
Foto:
Keluarga dan kerabat membawa peti jenazah Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Slamet Effendy Yusuf di rumah duka, Cibubur, Bogor, Jabar, Kamis (3/12). (Republika/Yasin Habbi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kedatangan jenazah almarhum Slamet Effendi Yusuf di kompleks Pondok Pesantren Al-Azhari Desa Lesmana Kecamatan Ajibarang Banyumas, disambut dengan tangis dari para santri dan petakziyah. Jenasah tiba di komplek pondok pesantren pukul 17.30 di tengah rintik hujan, dengan menggunakan mobil ambulans dari Kementrian Agama Jakarta.

(Baca: Innalillahi Slamet Effendy Yusuf Wafat)

Ketika jenazah diturunkan dari ambulans, ratusan santri dan petakziyah langsung mendekat dan berusaha menyentuh tubuh almarhum. Dengan diiringi para santri, jenazah kemudian disemayamkan di shaf terdepan bagian masjid Masjid Umi Kulsum yang berada di lingungan komplek pesantren.

Saat jenazah dibaringkan di shaf ini, para petakziah melafazkan kalimat syahatain tanpa putus-putus. Ratusan petakziyah masih berusaha mendekati jenazah, untuk menyentuh tubuhnya. Sementara dari kalangan petakziyah dari kalangan perempuan dan santriwati, masih terdengar isak tangis.

Setelah beberapa saat dan suasana mulai tenang, para petakziah kemudian melakukan shalat ghaib dan mendoakan arwah almarhum agar diterima Allah SWT. Mereka tidak beranjak dari masjid, hingga kemudian berjamaah melaksanakan shalat Maghrib. Doa-doa kemudian dilanjutkan hingga tiba waktu Isya.

Seusai shalat Isya, baru dilakukan upacara pemakaman. Jenazah dimakamkan di samping masjid, yang liang kuburnya sudah dibuat sejak pagi hari. Lokasi makam, persis berada di sebelah utara masjid yang berbatasan dengan pagar tembok.

(Baca: Kesaksian Detik-Detik Wafatnya Slamet Effendy Yusuf)

Sahabat almarhum yang juga anggota Komisi Pengawas Haji Indonesia Mohamad Toha, mengatakan sebelum almarhum meninggal dunia dan bertemu dengan dirinya, berulang kali almarhum menanyakan dimana sebaiknya almarhum dimakamkan bila meninggal dunia. ''Kami bersama-sama menjadi anggota Komisi Pengawas Haji. Beliau menjadi ketua, saya anggotanya,'' jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement