Kamis 03 Dec 2015 21:45 WIB
Sidang MKD

Maroef: Saya Merekam untuk Perlindungan Diri

Rep: Agus Raharjo/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin memberikan keterangan saat sidang etik Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/12). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin memberikan keterangan saat sidang etik Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (3/12). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Maroef Sjamsoeddin mengakui sengaja merekam percakapan dengan Setya Novanto dan Riza Chalid di pertemuan ketiga mereka.

Saat itu, kata Marief, dirinya merasa curiga dengan arah pembicaraan yang dilakukan Ketua DPR Setya Novanto yang mengajak seorang pengusaha Riza Chalid. Maroef mengatakan, alasan dia merekam percakapan saat pertemuan itu adalah untuk memersiapkan diri kalau terjadi sesuatu di kemudian hari.

Artinya, kalau dalam pertemuan itu di kemudian hari akan berakibat buruk untuk Maroef, dia sudah memiliki perlindungan diri. “Sehingga saya memerlukan ‘self protection’ atau perlindungan diri, karena saya sendiri dan mereka berdua, bila ada hal-hal bisa saya pertanggungjawabkan,” kata dia di sidang MKD, Kamis (3/12).

Anggota MKD dari fraksi Golkar, Adies Kadir memertanyakan apakah rekaman yang dilakukan Maroef itu juga dilaporkan pada Dewan Komisaris Freeport James Moffet (Jim Bob) saat berkunjung ke Indonesia. Maroef mengatakan, dirinya tidak melaporkan soal rekaman percakapan itu pada Jim Bob.

Yang dilaporkan, kata dia, hanya sebatas pada adanya pertemuan dengan Setya Novanto dan pembicaraan soal saham. “Tidak saya sampaikan ada rekaman, Jim Bob tidak menanyakan ada rekaman atau tidak,” tegas dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement