REPUBLIKA.CO.ID, SAN BERNARDINO -- Otoritas Amerika Serikat (AS) sedang menyelidiki motif di balik penembakan yang menewaskan 14 jiwa dan melukai 17 orang lainnya di sebuah pusat pelayanan sosial di Kota San Bernardino, California, Rabu (2/12).
"Seorang pria dan seorang wanita yang diduga terlibat dalam serangan Rabu di San Bernardino tewas dalam tembak-menembak dengan polisi beberapa jam," kata pihak berwenang seperti dikutip dari laman Aljazirah, Kamis (3/12).
Tersangka yang dibunuh diidentifikasi oleh polisi sebagai Syed Farook (28 tahun) yang berkewarganegaraan AS dan Tashfeen Malik (27) yang disebut sebagai digambarkan sebagai pasangan.
Kepala polisi San Bernardino, Jarrod Burguan mengatakan, Farook menghadiri perayaan liburan bagi karyawan pusat pelayanan sosial tersebut dan kemudian perayaan tersebut ditembaki.
Para penyerang itu mengenakan pakaian gaya militer dan membawa senjata yang diledakkan di dalam auditorium di mana penembakan itu terjadi.
Pasangan ini juga menempatkan beberapa bom di berbagai lokasi, yang diledakkan polisi. Selain 14 jiwa tewas, sedikitnya 17 orang terluka, termasuk 10 dalam kondisi kritis. Polisi sedang melakukan pencarian dari rumah ke rumah di daerah mana tersangka ketiga ditangkap.
"Ini adalah pertama kalinya kami melihat seperti ini," kata Hector Guerrero, suami dari seorang karyawan yang bekerja di fasilitas pusat sosial tersebut.
Saudara ipar Farook mengaku tertegun mendengar keterlibatannya dalam penembakan. Farhan Khan, yang menikah dengan adik dari Syed Farook, membuat komentar di kantor Anaheim Dewan Hubungan Amerika-Islam. Khan. Ia mengaku terakhir berbicara dengan Farook sekitar sepekan yang lalu.
"Saya benar-benar tidak tahu mengapa Farook akan melakukan hal ini," ujarnya.