REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Konsultan Citra Indonesia (KCI) dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network melansir jumlah pemilih mengambang (swing voter) di Pilkada serentak Kabupaten Lombok Utara cukup tinggi. Angkanya mencapai 19,8 persen. Bahkan, jika ditambah dengan pemilih yang belum loyal maka angka pemilih mengambang membengkak mencapai 37,3 persen.
“Pemilih yang belum menentukan pilihannya nanti di Pilkada Lombok Utara 9 Desember mendatang mencapai 19,8 persen, ini cukup tinggi,” ujar Direktur Konsultan Citra Indonesia- LSI Network, Adjie Alfaraby di Lombok Utara, Kamis (3/12).
Ia menuturkan, terdapat tiga kategori pemilih mengambang. Yaitu belum memutuskan pilihan, sudah memutuskan pilihan namun belum masih bersifat rahasia serta pemilih yang tidak tahu pilihannya. “Yang paling banyak belum menentukan pilihan itu pengusaha sebesar 33,30 persen dan ibu rumah tangga sebanyak 23,30 persen,” katanya.
Menurutnya, alasan adanya pemilih mengambang karena pemilih tidak tersentuh sosialisasi oleh pasangan calon. Pemilih juga berhati-hati dalam menentukan pilihan dan karakter pemilih yang tidak peduli serta karakter yang ikut arus.
Dia mengungkapkan pemilih mengambang di Lombok Utara bisa menjadi penentu kemenangan salah satu pasangan calon di Pilkada serentak mendatang. Oleh karena itu, pasangan calon yang mampu menarik suara mengambang maka bisa memenangkan Pilkada serentak.
Saat ini, Adjie mengatakan dengan kondisi pemilih mengambang yang masih besar, maka kedua pasangan calon di Pilkada Lombok Utara yaitu pasangan Djohan Syamsu-Mariadi (JADI) dan pasangan Najmul Akhyar-Sarifuddin (NASA) memiliki peluang yang sama besar untuk menang.
Dia menambahkan mayoritas masyarakat Lombok Utara sebanyak 85,60 persen berharap pasangan calon yang menang untuk didukung. Serta bagi pasangan calon yang kalah memberi selamat kepada pemenang.
Konsultan Citra Indonesia-LSI Network melakukan survei massa mengambang di Kabupaten Lombok Utara pada 27 hingga 30 November 2015. Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling. Adapun jumlah responden mencapai 440 orang dan margin eror sebesar kurang lebih 4,8 persen.