Kamis 03 Dec 2015 22:04 WIB

Mensos Pastikan Jatah Stok Beras Bagi Masyarakat Sejahtera Aman

Mensos khofifah Indar Parawansa saat membagikan beras sejahtera di bekasi
Foto: kemensos
Mensos khofifah Indar Parawansa saat membagikan beras sejahtera di bekasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memastikan stok beras nasional cukup bagi penyaluran beras untuk masyarakat sejahtera ke-13 dan ke-14.

Ia menuturkan, pada Agustus 2015, stok beras Bulog secara nasional sebanyak 1,7 juta ton, persediaan tersebut aman untuk mencukupi kebutuhan hingga bulan Februari 2016.

 

"Ketika didistribusikan rastra ke-13 maka stok tetap aman karena bulan September lalu pun ada panen raya di Sumatra Barat, Sumatra Utara dan panen raya di berbagai daerah termasuk Jateng, Jatim, Jabar, dan NTT," kata Khofifah, dalam rilisnya kepada Republika.co.id, Kamis (3/12).

Sesuai bagian paket kebijakan ekonomi yang diumumkan Presiden Jokowi beberapa bulan lalu, salah satunya adalah adanya dua kali tambahan rastra ke-13 dan ke-14.

 

"Secara nasional total 15,5 juta rumah tangga sasaran penerima manfaat. Setiap keluarga mendapat 15 kilogram beras," tambahnya.

 

Ia menuturkan penerima rastra adalah masyarakat dengan status sosial ekonomi 25 persen terendah. Bantalan sosialnya adalah rastra ke-13 dan ke-14.

 

Kepala Bulog Divisi Regional Bali I Wayan Budhita menegaskan, penggelontoran beras miskin atau yang lebih dikenal dengan raskin juga sangat besar pengaruhnya untuk menekan laju inflasi, apa lagi saat ini ada raskin bulan ke-13 dan ke-14.

 

“Itu juga dimaksudkan supaya di akhir tahun masyarakat tidak perlu khawatir dengan keberadaan beras karena pemerintah sudah menyiapkan program raskin,” ujarnya.

 

Menurut Budhita, pada saat high level meeting TPID di Bank Indonesia salah satu yang perlu ditindaklanjuti untuk mengantisipasi gejolak harga adalah mengawal terus harga-harga kebutuhan pokok sampai dengan akhir tahun.

  “Faktor komoditas pangan dan sembako besar pengaruhnya (untuk laju inflasi),” jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement