REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Adik kandung K.H. Slamet Effendi Yusuf, H. Choirul Fuad Yusuf mengatakan bahwa sebelum meninggal dunia, almarhum pernah berwasiat kepadanya untuk mengembangkan dan melanjutkan perjalanan Pondok Pesantren Tahfizul Qur'an.
"Tetapi juga melanjutkan gagasan-gagasan beliau termasuk berkiprah dalam kegiatan-kegiatan yang berguna bagi umat atau bangsa," kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Lektur dan Khazanah Keagamaan Kementerian Agama itu.
Terkait sosok K.H. Slamet Effendy Yusuf, dia mengatakan bahwa sebagai kakak, almarhum merupakan sosok yang bisa dijadikan teladan karena memiliki cara pandang yang luas dan sikap-sikap akademik maupun politis.
"Walaupun beliau seorang politikus, beliau memiliki sikap akademik. Beliau bisa menerapkan prinsip-prinsip objektivitas dalam pengembangan bangsa," katanya.
(Baca Juga: Ratusan Pelayat Hadiri Pemakaman Slamet Effendy Yusuf)
K.H. Slamet EffendY Yusuf yang juga anggota Lembaga Pengkajian MPR RI meninggal dunia di Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (2/12) malam usai menjalankan tugas di kota itu.
Jenazah Slamet Effendi Yusuf selanjutnya disemayamkan di rumah duka, Citra Grand Blok H Nomor 4, Casttil Garden Cibubur, Kabupaten Bogor, Jabar, sebelum dibawa ke kampung halamannya, Desa Lesmana, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jateng, untuk dimakamkan.
Almarhum K.H. Slamet Effendi Yusuf sebelumnya pernah lama berkecimpung di dunia politik sebagai kader dan pengurus Partai Golkar. Dia pernah menjabat Ketua MPR-RI periode 1988-1993 dan anggota DPR-RI periode 1992-2009 dari Partai Golkar.
Selain itu, Slamet juga pernah menjabat sebagai Ketua DPP Partai Golkar dan sempat pula menjabat Ketua PBNU periode 2010-2015 serta Ketua MUI pada periode 2009-2014.