REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah laporan baru Kongres Amerika menyebutkan Dinas Rahasia negara itu sebagai “badan yang mengalami krisis”. Sebelumnya sudah bertahun-tahun badan pemerintah yang bertugas melindungi presiden, wakil presiden dan keluarga mereka itu mengalami pemotongan anggaran besar-besaran, mismanajemen yang “sistemik” serta semangat yang rendah di kalangan pegawai yang jumlahnya terus berkurang.
Seperti dikutip dari VOA, laporan yang dikeluarkan Kamis (3/12) oleh Komisi Pengawasan dan Reformasi Pemerintah di DPR itu merupakan hasil penyelidikan panjang setelah terjadinya serangkaian skandal dan kesalahan dalam pengamanan yang memalukan.
Sejumlah 'kecolongan' di bidang keamanan yang dimuat laporan itu mencakup insiden pada bulan Oktober 2014, sewaktu seorang pengawal bersenjata yang punya catatan kriminal, diizinkan memasuki elevator bersama dengan Presiden Barack Obama yang sedang mengunjungi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Atlanta.
Satu bulan sebelumnya, seorang lelaki yang berlaku seperti anggota Kongres berhasil melewati para petugas Dinas Rahasia dan menyelinap untuk bertemu Presiden Obama pada acara jamuan makan malam yang diselenggarakan oleh Black Caucus (Kaukus anggota Kongres keturunan Afrika).
Pada tahun 2013, empat orang memancing di danau di bagian belakang rumah Wakil Presiden Joe Biden di Delaware dan mereka baru ketahuan setelah para tetangga memberitahu Dinas Rahasia.
Salah satu pelanggaran keamanan terburuk terjadi pada tahun 2014, ketika seorang veteran Angkatan Darat melompati pagar Gedung Putih, berlari melintasi halaman dan memasuki kediaman presiden dengan membawa pisau di sakunya.