Jumat 04 Dec 2015 03:20 WIB

Bareskrim Belum akan Tahan Tersangka UPS

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Yudha Manggala P Putra
Logo Bareskrim Mabes Polri.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Logo Bareskrim Mabes Polri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri telah menetapkan dua tersangka baru dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply (UPS) pada APBDP DKI Jakarta 2014. Dua tersangka tersebut yaitu M. Firmansyah dan Fahmi Zulfikar yang merupakan mantan anggota DPRD DKI Jakarta periode 2009-2014.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri Kombes Suharsono mengatakan, penyidik belum akan melakukan penahanan terhadap keduanya. Terdapat ketentuan yang mengatur untuk menahan seseorang.

"Undang-undang tidak ada yang mengharuskan orang yang diduga pelaku kejahatan harus ditahan," ujar Suharsono, saat dihubungi, Kamis (3/12).

Suharsono meyakini bahwa penyidik memiliki pertimbangan sendiri apakah tersangka perlu ditahan. Pertimbangan tersebut agar tidak mempersulit penyidikan. "Jadi tidak perlu ditahan, saya begitu," tegasnya.

Sebelumnya, penyidik telah menetapkan Alex Usman mantan kepala seksi sarana dan prasarana pada Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat. Saat ini kasusnya sudah masuk persidangan.

Selain itu, penyidik juga menetapkan Zaenal Soleman sebagai tersangka. Zaenal merupakan mantan Kepala Suku Dinas Pendidika Menengah Jakarta Pusat. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement