REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan Kemah Akbar Aktivis Anti Korupsi yang digelar kedua kalinya akan semakin semarak dengan hadirnya dua pimpinan Komisi Pemberantan Korupsi (KPK) non aktif Abraham Samad (AS) dan Bambang Wijoyanto (BW). Komite pemantau legislatif (Kopel) Indoensia yang menjadi pelaksana kegiatan ini sudah menyiapkan penyambutan khusus terhadap keduanya.
Direktur Kopel Indonesia, Syamsuddin Alimsyah mengatakan berakhirnya masa tugas pimpinan KPK bukan akhir dari perjuangan. Menghadapi momentum berakhirnya masa jabatan tersebut, Kopel merancang penyambutan secara khusus untuk Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, sebagai ikon pejuang anti korupsi.
"Kami istilahkan sang pejuang kembali ke medan pertempuran lama. Karena sesungguhnya perjuangan melawan korupsi harus tidak boleh surut, terlepas mereka sudah tidak di KPK lagi,’’ ujar Syamsuddin, Jumat (4/12).
(Baca Juga: Butuh Kebersamaan Melawan dan Advokasi Masalah Korupsi).
Seperti diketahui, AS dan BW mengakhiri masa jabatan sebagai pimpinan KPK pada pertengahan Desember tahun ini. Diharapkan, kedua aktifis pejuang anti korupsi tersebut tetap bisa bersama-sama mengawal dan meningkatkan gerakan anti korupsi di Indonesia.
‘’Kami ingin ada penyambutan kembali. Dulu sebelum AS berangkat ke Jakarta untuk mewakafkan dirinya di KPK, kami semua bersama sejumlah tokoh masyarakat di Sulsel, tokoh agama, akademisi dan terpenting aktifis anti korupsi berkumpul melepaskan beliau dengan do’a yang terbaik," ujar Syamsuddin.
(Baca Juga: Aktifis Anti Korupsi akan Kemah Akbar di Malino).
Dia mengatakan, selama menjabat pimpinan KPK, bagi Kopel, AS tetap membanggakan. Menurutnya, kasus AS sesungguhnya sengaja diadakan untuk melumpuhkan pemberantasan korupsi. "Karena itu, kami akan jemput beliau kembali. Kembali kami akan bersama dalam medan pertempuran lama," ujarnya.