Jumat 04 Dec 2015 13:02 WIB

Banjir Masih Mengancam Chennai

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Seorang pria menggunakan balon agar mengapung saat melalui banjir di Chennai, Tamil Nadu, India, Kamis, 3 Desember 2015. Hujan terderas dalam 100 tahun terakhir di Chennai telah menyebabkan banjir.
Foto: AP Photo
Seorang pria menggunakan balon agar mengapung saat melalui banjir di Chennai, Tamil Nadu, India, Kamis, 3 Desember 2015. Hujan terderas dalam 100 tahun terakhir di Chennai telah menyebabkan banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, CHENNAI -- Hujan di kota di selatan India Chennai (Madras) sedikit mereda, namun diperkirakan akan masih mengguyur wilayah itu. Lebih dari 7.000 orang telah diselamatkan sejauh ini oleh tentara dan pasukan tanggap bencana National Disaster Response Force.

BBC News melaporkan pada Jumat (4/12), sebuah depresi di Teluk Benggala telah memicu hujan di wilayah pesisir. Bulan lalu, hujan non-setop selama hampir sepekan membuat kota tersebut lumpuh.

Tiga hari hujan telah kembali menyebabkan banjir besar. Banjir menggenangi rumah, rumah sakit, jalan, rel kereta api dan bandara.

Sekolah, perguruan tinggi dan pabrik ditutup. Ujian ditunda dan aliran listrik dimatikan sementara di sebagian besar kota. Kilang minyak telah berhenti beroperasi.

Laporan mengatakan, belum ada hujan lagi di Chennai pada Jumat. Ketinggian banjir di beberapa bagian kota juga mulai surut.

Perdana Menteri India Narendra Modi telah melakukan perjalanan ke Chennai. Ia menjanjikan bantuan sebesar 150 juta dolar Amerika Serikat untuk negara bagian Tamil Nadu yang dilanda banjir itu.

Sebuah pangkalan udara angkatan laut di Arakkonam, ibu kota Tamil Nadu, kini digunakan sebagai bandara darurat. Tujuh penerbangan komersial diharapkan dapat beroperasi pada Jumat dan Sabtu (5/12). Layanan kereta api akan tetap ditangguhkan hingga Sabtu.

Sebuah operasi besar-besaran terus menjangkau orang-orang yang terjebak. Sekitar 5.000 rumah masih terendam banjir dan banyak orang terjebak di dalamnya.

Pasukan mengatakan telah menyiapkan 25 tempat penampungan dan dapur umum untuk korban banjir.

Salah seorang warga Seema Agawal mengatakan, ia melihat banyak orang antre di bus untuk meningalkan kota. Ia juga melihat banyak orang tak makan selama berhari-hari akibat banjir.

"Mereka melihat harta benda mereka seperti makanan, pakaian semua hanyut menjauh dari rumah, semua hilang," katanya kepada Reuters.

Kantor cuaca federal memprediksi hujan deras selama dua hari akan terjadi di negara bagian selatan India itu.

Sebanyak 269 orang diketahui tewas akibat banjir di Tamil Nadu sejak bulan lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement