REPUBLIKA.CO.ID, VIENNA -- Organisasi Negara Eksportir Minyak Dunia (OPEC) kembali mengaktifkan keanggotan Indonesia. Pengaktifan keanggotan ini dilakukan pada Sidang OPEC ke-168 di Vienna, Austria, Jumat (4/12) waktu setempat.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, yang juga kepala Delegasi Indonesia pada sidang OPEC tersebut mengatakan, pengaktifan kembali keanggotan ini akan memberikan banyak keuntungan. Salah satunya, ujar Sudirman, adalah peluang masuknya investor asing ke Indonesia yang kian terbuka. Sebelumnya, keanggotan Indonesia di OPEC sempat ditangguhkan pada 2009 silam.
''Bagi Indonesia, kembali aktif di OPEC akan memberikan keuntungan dan peluang direct deal dalam pembelian crude dan BBM bisa menghemat cukup signifikan. Selain itu, yang juga penting, kami kembali bekumpul di panggung internasional. Hal ini cukup penting untuk mengundang investor masuk ke Indonesia,'' kata Sudirman di Sidang OPEC ke-168, dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Jumat (4/12).
Indonesia memang telah melakukan pembelian langsung BBM dan minyak mentah dari sejumlah negara-negara Teluk, yaitu Arab Saudi dan Kuwait. Indonesia juga sudah memasuki tahap penjajakan untuk pembelian produk dari sejumlah negara, yaitu Iran, Nigeria, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Terkait peluang setelah pengaktifan kembali anggota OPEC, Indonesia dapat membuka peluang baru untuk mendapatkan blok-blok migas di negara-negara OPEC.
Tidak hanya itu, dalam jangka panjang, langkah ini dapat meningkatkan kapasitas pasokan migas untuk kebutuhan dalam negeri. Selain Indonesia, sidang OPEC ke-168 itu dihadiri sekitar 12 negara anggota lainnya. Seluruh negara anggota OPEC itu pun memberikan sambutan hangat atas kembali aktifnya keanggotan Indonesia.