Sabtu 05 Dec 2015 03:39 WIB

Muslim London Kian Terintimidasi Setelah Serangan Paris

Rep: satria kartika yudha/ Red: Damanhuri Zuhri
Kaum Muslim London menyalakan lilin tanda bela sungkawa serangan teror Paris, Ahad (15/11)
Foto: REUTERS/Peter Nicholls
Kaum Muslim London menyalakan lilin tanda bela sungkawa serangan teror Paris, Ahad (15/11)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Aksi teror yang terjadi di Paris membuat Muslim di London, Inggris, semakin terintimidasi. Jumlah kekerasan terhadap Muslim London tercatat meningkat tiga kali lipat.

Badan Meteorologi Inggris mencatat, satu pekan sebelum terjadinya aksi teror di Paris pada 13 November, hanya ada 24 kasus  islamophobia. Namun, dua pekan setelahnya meningkat menjadi 76 kasus. Mayoritas berupa kasus pelecehan dan diskriminasi.

Salah satu pengurus Komunitas Muslim Inggris, Mussurut Zia mengatakan, anyak orang menganjurkan agar Muslim di London tidak bepergian ke tempat ramai seperti pusat perbelanjaan. "Bahkan, orang-orang menolak duduk di sebelah mereka (Muslim) saat berada di dalam bus," kata Zia seperti dilansir BBC.

Meski begitu, ujar Zia, tidak semua orang non-Muslim di London melakukan diskriminasi atau intimidasi. Pasalnya, masih banyak juga penduduk London yang tetap menghargai Muslim.

"Masih ada orang dari agama lain yang mengatakan bahwa 'kami bersama Anda melawan itu (terorisme)," ungkap Zia menerangkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement