REPUBLIKA.CO.ID, CHENNAI -- Banjir besar yang melanda Chennai telah menewaskan 18 pasien di rumah sakit di kota tersebut. Kematian pasien ini disebabkan gangguan pada generator yang menjalankan sistem alat pendukung kehidupan para pasien.
Dilansir Aljazirah, Menteri Kesehatan India J Radhakrishnan mengatakan pada Jumat (4/12), bahwa penyelidikan terkait tragedi di rumah sakit Miot Internasional akan dilakukan. Jumlah korban dari rumah sakit Miot menambah total korban tewas akibat banjir ini hingga 280 jiwa.
Pengumuman tewasnya pasien rumah sakit datang di saat hujan mulai mereda pada Jumat. Padahal meredanya hujan meningkatkan harapan akan upaya penyelamatan yang bisa dilakukan di Chennai.
Banyak warga di Chennai menghabiskan waktu berhari-hari terdampar di atap rumah mereka akibat jukan deras mengakibatkan banjir. Meski upaya penyelamatan oleh personel gabungan dari militer dan layanan darurat sipil telah diluncurkan, namun belum mencapai banyak daerah.
Pihak berwenang sejauh ini telah mengevakuasi 127.580 orang. Mereka yang dievakuasi umumnya tinggal di tepi sungai dan kini ditampung di kamp bantuan. Beberapa lainnya dirawat karena demam dan infeksi.
Helikopter militer menjatuhkan makanan ke warga yang terjebak di atap rumah. Kementeran Pertahanan menggandakan jumlah personelnya hingga 4000 orang untuk membantu upaya penyelamatan.