REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Dinas Pendidikan Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, mulai melakukan pendataan bangunan sekolah yang rusak akibat terkena dampak gempa bumi yang terjadi beberapa waktu terakhir.
"Data sementara yang sudah dikantongi sebanyak empat sekolah di Kecamatan Jailolo, Kecamatan Jailolo Selatan, Sahu dan Sahu Timur," kata Kepala Bidang Program Dinas Pendidikan Halmahera Lutfi Alwi di Ternate, Sabtu.
Dia mengatakan pendataan akan dilakukan kembali sebab gempa masih terjadi.
(baca: Gempa di Halmahera Rusak 1.593 Rumah)
"Jadi sementara direkap di Kecamatan Jailolo, SD Gemi Bukumatiti ring balok retak pada pergeseran pintu, SD Tuada retak bagian dinding, SD Gamsungi retak dinding dan SMK Muhammadiyah mengalami retak dinding," katanya.
Lutfi mengaku sekolah yang terkena dampak gempa hingga bangunan mengalami retak maupun ambruk akan dilakukan pendataan, bukan hanya di Kecamatan Jailolo, termasuk sekolah di Kecamatan Jailolo Selatan, Sahu dan Sahu Timur.
"Sekolah yang akan disurvei hanya bagi berdampak kerusakan akibat gempa, dimana dari hasil data yang dikantongi pihak Diknas sesuai kondisi ditemukan dilapangan total sekolah mengalami kerusakan maka akan dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halmahera Barat," ujarnya.
Untuk itu, Dinas Pendidikan akan memprioritaskan tahun 2016 memperbaiki kerusakan sekolah tersebut. Dia menambahkan, untuk sekolah di pesisir pantai saat ini masih diliburkan.
(baca: Meski Rusak Ribuan Rumah, Gempa Halmahera tak Timbulkan Korban Jiwa)