Sabtu 05 Dec 2015 18:18 WIB

Fadli Zon: Ada Konspirasi Kejagung dan Bos Freeport

Rep: C39/ Red: Bayu Hermawan
Wakil Ketua DPR Fadli Zon
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Wakil Ketua DPR Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon curiga ada konspirasi antara Kejaksaan Agung dengan Presdir PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, terkait penangganan kasus dugaan pencatutan nama presiden dan Wapres yang menyeret Setya Novanto.

"Bisa jadi konspirasi ini, masak tengah malam dia datang ke kejaksaan Agung, ada urusan apa tengah malam datang," katanya, Jumat (4/12) kemarin malam.

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut, Maroef saat ini posisinya bukan sebagai Wakil kepala BIN lagi, sehingga menimbulkan pertanyaan mengenai kedatangannya ke Kejaksaan Agung tersebut.

"Ini perusahaan swasta, saudara Maroef ini bukan wakil kepala BIN, dia ini orang swasta biasa seperti si Ujang, Joko, semua sama. Apa mereka diperlakukan begitu juga oleh Kejaksaan Agung?," jelasnya.

(Baca: Polri Ogah 'Berebutan' Rekaman Setya Novanto dengan MKD dan Kejagung)

Karena itu, Fadli mewanti-wanti agar Kejaksaan Agung tidak bermain-main dengan hukum yang ditetapkan di Indonesia. "Jadi Kejaksaan Agung ini jangan main-main dengan hukum. Jadi mereka ini adalah abdi hukum. Harus bekerja atas dasar hukum dan kami mengawasi," katanya.

Rekaman dalam kasus tersebut telah didengarkan bersama-sama dalam sidang etik MKD di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/12) kemarin.

Menurut Wakil ketua MKD, Junimart Girsang, MKD juga telah menjadwalkan pemeriksaan kembali terhadap kolega Fadli Zon, Setya Novanto pada Senin (7/12). Namun, Setya Novanto belum bisa dipastikan kehadirannya.

"Nggak tahu, apa sudah sudah ada undangan apa belum kita nggak tahu. Tapi, ya sekarang itu tergantung pak Setya Novanto. Jadi sekali lagi, kalau saya membela itu membela institusi DPR," jelas politikus Gerindra itu.

Menurut dia, sikap partai Gerindra juga melakukan pembelaan yang sama terhadap Setya Novanto. Saat ditanya bagaimana sikap Gerindra sendiri terhadap kasus ini? ia menjawab singkat. "Sama lah kira-kira, instruksinya ya membela yang benar. Kalau dipanggil pasti mungkin kok datang," katanya.

(Baca juga: Kejagung Bantah Ada Muatan Politis di Pengusutan Kasus Setya Novanto)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement