REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI - Presiden Finlandia Sauli Niinisto mengatakan ia memainkan peran sebagai penengah antara Rusia dan Turki, setelah jet tempur Rusia ditembak-jatuh di perbatasan Suriah-Turki pada 24 November. Niinisto mengatakan itu ketika ia menjawab pertanyaan pemirsa mengenai program yang diudarakan oleh lembaga penyiaran nasional Finlandia Yle pada Sabtu (5/12).
Mengenai pertanyaan tentang peran satu negara kecil seperti Finlandia dalam politik internasional, Niinisto mengatakan ia telah membantu menyampaikan pesan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdoga, setelah ia menemui mereka seorang demi seorang. "Saya kira satu negara sebesar ini bisa memainkan peran dalam membangun hubungan antara Timur dan Barat," kata Niinisto, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi. Ia menekankan pemain kecil seperti Finlandia bisa memainkan peran penting dalam kancah politik internasional.
Pada Selasa (1/12) Pemerintah Rusia menyetujui satu resolusi yang mendata sanksi terperinci terhadap Turki sebagai reaksi atas penembakan jatuh pesawat tempur Rusia pekan sebelumnya di dekat perbatasan Rusia-Turki. Resolusi itu, yang ditandatangani oleh Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev, melarang mulai 1 Januari 2016 impor bahan makanan, termasuk daging unggas, bermacam sayuran dan buah segar, beku dan yang dikeringkan, serta sarung tangan dan garam meja.
Resolusi tersebut membekukan kegiatan Komisi Antar-Pemerintah Rusia-Turki bagi Kerja Sama Perdagangan dan Ekonomi serta semua perdagangan timbal-balik dan perundingan penanaman modal. Resolusi itu memangkas jumlah izin tahunan bagi jaminan 2016 untuk pengangkutan barang Turki melalui darat jadi 2.000 dengan prospek pembatalan semua pengangkutan tersebut.
Sementara itu, menurut resolusi tersebut, warga negara Turki yang tak memiliki kontrak kerja atau kontrak sipil yang ditandatangani sebelum 31 Desember 2015 takkan diperkenankan bekerja di wilayah Rusia mulai 1 Januari 2016. Kesepakatan bilateral mengenai perjalanan bebas visa dibekukan, bersama dengan penerbangan pesawat sewaan antara kedua negara kecuali yang dimaksudkan untuk memulangkan wisatawan Rusia dari Turki.
Masih pada 1 Desember, Perhimpunan Operator Pariwisata Rusia mengatakan telah menghentikan perjalanan ke Turki untuk waktu yang tak ditentukan, sementara Kementerian Pendidikan dan Sains menyatakan Kementerian tersebut membatasi kerja sama dengan universitas Turki dan berencana dalam waktu dekat memulangkan semua mahasiswa Rusia.
Sanksi terpeinci itu dikeluarkan setelah Presiden Rusia Vladimir Putih pada Sabtu (28/11) menandatangani dekrit mengenai sanksi ekonomi terhadap Turki. Pada Senin (30/11) Medvedev mengatakan daftar sanksi tersebut bisa diperluas jika perlu.
Turki adalah mitra dagang terbesar kelima Rusia tahun ini, sebelum sanksi ditetapkan, demikian data terkini bea-cukai Rusia.
Angkatan Udara Turki menembak-jatuh jet tempur Rusia pada Selasa (24/11), dengan alasan pesawat itu telah melanggar wilayah udara Turki, sedangkan Moskow berkeras pesawat Su-24 tersebut tetap berada di wilayah udara Suriah selama penerbangannya.
Selama Perang Dingin, Finlandia memainkan peran aktif sebagai penengah dan perantara perdamaian. Niinisto juga menekankan potensi peran yang bisa dimainkan Uni Eropa sebagai penengah perdamaian. Ia berharap pentingnya Uni Eropa dalam hubungan internasional akan berkembang, terutama dalam hubungan AS-Rusia dan ketegangan di Timur Tengah.
"Saya melihat potensi besar pada Uni Eropa. Saya sebelumnya telah berbicara mengenai peningkatan kebijakan pertahanan dan keamanan bersama. Uni Eropa bersama-sama jauh lebih besar dibandingkan dengan negara Uni Eropa secara terpisah," kata Presiden Finlandia tersebut.