REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Metro Jaya Kombes Pol Musyafak menyatakan kondisi korban tewas tidak berbusana yang dikumpulkan di RSUP Cipto Mangunkusumo sempat menyulitkan proses identifikasi.
Hingga kini ia masih belum berkeinginan mempublikasikan daftar nama korban tewas dalam kecelakaan antara metromini dan kereta yang terjadi pada Ahad, (6/12).
Musyafak mengkonfirmasi sudah ada 18 korban tewas yang sudah ada di kamar mayat. Sebelumnya mayat hanya ada 15, namun pada pukul lima sore telah tiba tiga jenazah tambahan dari RS Sumber Waras. Tercatat, dari 18 jenazah itu terdiri dari 13 orang pria dan lima orang perempuan.
(Baca: 6 Keluarga Korban Datangi Posko Ante-Mortem Polda Metro Jaya)
Ia pun menyatakan tidak ada kendala yang terbilang sangat mempengaruhi proses identifikasi. Sebab, hampir semua korban masih dalam kondisi yang bisa diidentifikasi.
"Pada umumnya korban masih utuh dan kadang cuma tanganya yang terpisah. DNA sudah diambil. Tapi karena korban dievakuasinya dengan kondisi tidak berbusana jadi sempat menyulitkan identifikasi," katanya pada Ahad, (6/12).
Lebih lanjut kata dia, semua jenazah sudah diperiksa sidik jarinya. Sehingga jika jenazah memiliki E-KTP maka akan mudah ditemukan identitasnya. Ia juga mengatakan sudah ada sebelas keluarga yang datang di lokasi-lokasi korban berada untuk meminta informasi.
"Sepintas semua jenazahnya cocok dengan keluarga yang datang. Tapi masih menunggu tim DVI untuk memastikan," katanya.
Baca juga: Dua Bus TNI AD Terlibat Kecelakaan di Jalur Puncak